Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Senjata-senjata dari Barat Dikhawatirkan Interpol Nyasar, ke Mana Larinya?

Senjata-senjata dari Barat Dikhawatirkan Interpol Nyasar, ke Mana Larinya? Kredit Foto: Reuters/Zohra Bensemra

Drone Gray Eagle mewakili lompatan dalam teknologi karena dapat terbang hingga 30 jam atau lebih, tergantung pada misinya. Drone ini juga dapat mengumpulkan data dalam jumlah besar untuk tujuan intelijen.

Gray Eagles, atau versi Angkatan Darat dari drone Predator yang lebih dikenal luas, juga dapat membawa hingga delapan rudal Hellfire. Penjualan itu signifikan karena menempatkan sistem AS yang canggih dan mampu melakukan beberapa serangan di medan perang untuk melawan Rusia pertama kalinya.

“Umumnya MQ-1C adalah pesawat yang jauh lebih besar dengan berat lepas landas maksimum sekitar tiga kali lipat dari Bayraktar-TB2, dengan keunggulan yang sepadan dalam kapasitas muatan, jangkauan, dan daya tahan,” kata pakar drone, Dan Gettinger dari Vertical Flight Community.

MQ-1C juga kompatibel dengan lebih banyak variasi amunisi daripada Bayraktar-TB2. Drone Bayraktar dilengkapi rudal MAM-L buatan Turki dengan berat 22 kg, atau sekitar setengah berat Hellfire. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: