Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inovasi PMTU Bisa Tingkatkan Kualitas Minyak Sawit, Apa Itu?

Inovasi PMTU Bisa Tingkatkan Kualitas Minyak Sawit, Apa Itu? Kredit Foto: BPDPKS
Warta Ekonomi, Jakarta -

Minyak sawit telah menjadi kebutuhan utama masyarakat global yang digunakan sebagai bahan baku produk makanan, kosmetik, sabun, hand sanitizer, oleochemical hingga renewable energy. Selama 24 jam, masyarakat berdampingan dengan produk berbahan minyak sawit. Kendati demikian, kelapa sawit masih saja seringkali menjadi korban kampanye negatif dari pihak antisawit. 

Plt. Ketua Umum Dewan Sawit Indonesia Sahat Sinaga menjelaskan, kampanye negatif sawit sudah berlangsung semenjak 1980-an. Harga sawit yang kompetitif selalu dikaitkan dengan kualitas. Tuduhan rendahnya kualitas minyak sawit selalu digaungkan negara produsen minyak nabati lain. Sebab, harga minyak nabati lain lebih tinggi USD200/ton daripada sawit.

Baca Juga: Kesejahteraan Masyarakat yang Berkelanjutan Didukung Perkebunan Sawit

"Kalau ada tuduhan harga sawit murah lalu kualitasnya rendah, itu tidak benar," jelasnya.

Dalam upaya meningkatkan kualitas minyak sawit, telah ada inovasi seperti Pabrik Minyak Sawit Tanpa Uap (PMTU).

Baca Juga: Lestarikan Lahan Gambut, Bisa Dilakukan Lewat Budidaya Sawit Berkelanjutan

Sahat menjelaskan pengolahan dengan teknologi tanpa uap akan membuat kandungan klorin yang mengandung senyawa karsinogenik dari proses pemurnian CPO yang menghasilkan Refined, Bleached, Deodorized (RBD) Olein dapat memenuhi standar pasar internasional. Manfaat lain dari pengoperasian PMTU yakni lebih efisien dan ramah lingkungan.

Dijelaskan Sahat pengoperasian teknologi PMTU dapat dijalankan melalui skema korporasi petani di 26 provinsi. Alhasil, posisi tawar petani akan meningkat terutama dari aspek harga tandan buah segar (TBS) sawit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: