Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Permintaan Meningkat, Penjualan Batu Bara RMK Energy (RMKE) Tembus 2,31 Juta Ton hingga Oktober 2024

Permintaan Meningkat, Penjualan Batu Bara RMK Energy (RMKE) Tembus 2,31 Juta Ton hingga Oktober 2024 Ilustrasi tambang batu bara. | Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT RMK Energy Tbk (RMKE) mencatatkan pencapaian gemilang dengan penjualan batu bara sebesar 2,31 juta ton hingga Oktober 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 16,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan telah mencapai 66 persen dari target tahunan.

Kontribusi penjualan berasal dari dua segmen utama, yaitu ekspor dan lokal, dengan proporsi masing-masing 67 persen dan 33 persen dari total volume. Mayoritas volume penjualan ini bersumber dari tambang pihak ketiga, sementara tambang in-house memberikan kontribusi sebesar 32 persen.

Baca Juga: CUAN Resmi Kuasai BBK, Bakal Tancap Gas Pacu Produksi Batubara

Direktur Utama RMKE, Vincent Saputra, menjelaskan bahwa lonjakan volume ini didorong oleh pertumbuhan permintaan batu bara pada semester kedua 2024, terutama dari pasar ekspor. "Permintaan batu bara yang meningkat pada semester kedua tahun ini menjadi katalis positif bagi RMKE."

Hingga periode ini, perusahaan berhasil memuat 946 kapal dengan kapasitas total 7,5 juta ton, naik signifikan 18,9 persen dari 6,3 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.

Oktober 2024 menjadi bulan bersejarah bagi RMKE dengan pencapaian volume tertinggi selama beroperasi, yakni 1,1 juta ton batu bara dalam satu bulan. Dengan pencapaian ini, perusahaan telah memenuhi 75,1 persen target volume jasa tahunannya. 

Selain itu, RMKE berhasil meningkatkan efisiensi operasional dengan memangkas waktu bongkar kereta menjadi rata-rata 3 jam 40 menit dan menurunkan rasio penggunaan bahan bakar sebesar 10,8 persen, menjadi 0,8 ton per liter.

Vincent optimistis RMKE dapat mempertahankan kinerja keuangannya yang solid hingga akhir tahun 2024. “Pendapatan masih mayoritas berasal dari ekspor, sementara biaya operasional tetap terkendali dalam rupiah,” ujarnya.

Baca Juga: Petrosea Dapat Kontrak Jumbo Rp4 Triliun, Target Produksi Batubara 7,5 Juta Ton!

Untuk ke depannya, RMKE akan memfokuskan diri pada peningkatan volume jasa angkutan dan penjualan batu bara. Strategi ini didukung dengan rencana penyelesaian fasilitas hauling road yang akan rampung tahun ini. Jalan tersebut akan membuka akses bagi tambang-tambang yang sebelumnya terkendala infrastruktur di Sumatera Selatan. 

“Dengan penyelesaian jalan tersebut, RMKE dapat membuka akses bagi tambang-tambang yang tidak dapat berproduksi karena terkendala infrastruktur di Sumatera Selatan,” tutup Vincent.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: