"Karena program sertifikasi pustakawan itu sangat penting. Dengan pendataan pustakawan, dapat menjadi acuan pembinaan pustakawan untuk mendapat sertifikasi sesuai dengan standar nasional," tutur Ratih.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, juga mengingatkan agar anggaran Perpusnas pada tahun 2023 tidak hanya fokus di pembangunan fisik, melainkan kesejahteraan pustakawan.
Baca Juga: 42 Tahun Perpusnas, Wujudkan Ekosistem Digital Nasional Melalui Transformasi Perpustakaan
"Meski anggaran terbatas, tetapi Perpusnas juga harus memperhatikan kesejahteraan pustakawan. Selain itu, bantuan buku untuk masyarakat juga sangat bermanfaat. Sehingga di tahun 2023 dukungan bantuan dari Perpusnas bisa dilanjutkan. Saya harap Perpusnas lebih bisa memahami apa yang menjadi kebutuhan masyarakat," lanjut Hetifah.
Di lain sisi, legislator Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Mustafa Kamal, mengatakan bantuan buku masih sangat didambakan masyarakat di daerah terutama untuk masjid, sekolah, dan pusat bacaan masyarakat. "Kerja sama yang telah dilakukan ini saya harap dapat ditingkatkan intensitasnya," ungkapnya.
Baca Juga: Kepala Perpusnas Resmikan Gedung Perpustakaan Kabupaten Cianjur
Sementara itu, Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, mengatakan usulan peningkatan dan tambahan anggaran merupakan upaya Perpusnas dalam memenuhi kebutuhan buku, terutama permintaan dari sekolah, perpustakaan desa, perpustakaan khusus, dan komunitas yang mengalami peningkatan. Menurutnya, ini merupakan upaya menggaungkan literasi dan peningkatan gemar membaca yang melibatkan komponen masyarakat.
"Kami berharap adanya dukungan sepenuhnya untuk tambahan anggaran. Karena kendala di masyarakat kekurangan bahan bacaan. Kalau ini dapat diatasi, dapat memenuhi kepentingan bersama, terutama dalam peningkatan kegemaran membaca," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: