Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inasgoc: Mana Mungkin Formula E Dibandingkan dengan Asian Games? Sangat Jauh Berbeda

Inasgoc: Mana Mungkin Formula E Dibandingkan dengan Asian Games? Sangat Jauh Berbeda Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Secara terpisah, mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto mendukung pelaksanaan Formula E yang digelar di Ancol, Jakarta Utara, 4-5 Juni 2022. Namun, mantan Wakil Ketua dan Direktur Keuangan Panitia Pelaksana Asian Games (INASGOC) ini merasa janggal ketika Formula E yang digelar Pemda DKI Jakarta itu dikaitkan dengan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang dan Moto GP dan World Superbike (WSBK) 2022. 

"Kita apresiasi Formula E dan kita berharap semoga sukses. Tetapi, Asian Games 2018 dan MotoGP tidak bisa apple to apple dibandingkan dengan Formula E, baik sisi persiapan, koordinasi lintas Kementerian/Lembaga, pemenuhan kewajiban dengan pihak lembaga asing, dan kualitas serta standar tingkat venue yang digunakan," kata Gatot S Dewa Broto. 

Pelaksanaan Asian Games 2018 yang mendapat dukungan dana penuh dari pemerintah pusat itu, kata Gatot S Dewa Broto, mempunyai dasar hukum yang jelas dan melalui proses panjang. 

Pertama, komitmen pemerintah dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan ada koordinasi antar-Kementerian dan Lembaga terkait serta mendapat persetujuan Komisi X DPR RI. Begitu juga pelaksanaannya dilakukan secara transparan dan sudah diaudit Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).

Kedua, memiliki dasar hukum yang jelas di mana ada Keputusan Presiden (Keppres) dan Instruksi Presiden (Inpres). Dan, ketiga, merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2020 tentang perubahan atas PP 17 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga. 

"Formula E itu kan gawean Pemda DKI Jakarta, sedangkan Asian Games 2018 itu jelas gawean nasional. Kalau pemerintah pusat memberikan dukungan terhadap Formula E bisa menimbulkan kecemburuan daerah lain yang juga menggelar event internasional seperti Tour de Singkarak, Borobudur 10 K dan Tour de Flores. Jadi, tidak semua event olahraga di daerah menjadi tanggung jawab pusat apalagi dana pemerintah pusat untuk olahraga itu sangat terbatas," ungkapnya. 

"Nggak perlu dikaitkan Formula E dengan pelaksanaan Asian Games 2018 yang sudah jelas penggunaan anggaran secara transparan dan telah diaudit BPK RI," tambahnya.   

Selain menjelaskan masalah Asian Games 2018, Gatot juga mengungkapkan, tentang masalah kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Grand Prix karena tidak memenuhi persyaratan dan belum adanya dukungan pemerintah. Begitu juga dengan Motto GP di Mandalika yang programnya telah direncanakan dengan matang mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: