Untuk kapasitas rumah pohon maksimal 3 orang, dan kapasitas untuk rumah kaca 5 orang. Sedangkan untuk segmen pasar, lebih diutamakan wisatawan dari luar negeri, sebab wisatawan dari luar negeri sangat suka yang natural. Seperti mendengar suara binatang jangkrik, kodok dan suara air mengalir dari sungai.
"Saat ini ada 3 strategi pemasaran kita yakni pakai airbnb, bookingcom, dan traveloka. Dan yang paling banyak tamu menggunakan bookingcom dan instagram," ujar Rahmaida.
Baca Juga: Selidiki Masalah Minyak Goreng, Luhut Temukan Hal Mengejutkan di Lapangan!
Untuk menu makanan, Ridho mengatakan lebih pada khas menu umbut yakni makanan khas suku Karo, kemudian ikan jurung. Uniknya di Bua Guesthouse ini adalah dapat memakai dapur sesuka hati hanya menyewa Rp50.000 untuk dapat memasak apa saja.
"Dengan Rp50.000 tamu bebas masak apa saja dengan membawa perbekalan sendiri. Namun jika tamu menyewa semua Guesthouse kita, maka tidak perlu membayar uang dapur," ujarnya.
Kedua suami istri ini berharap dengan banyaknya penginapan yang ada di desa Sei Sialang, Tangkahan Langkat Sumut diharapkan pemerintah lebih membantu mereka soal infrastruktur dan soal sampah.
Baca Juga: Sukses Gelar Formula E Jakarta, Begini Pesan Anies Baswedan
"Kami berharap infrastruktur dan sampah menjadi perhatian untuk Pemkab Langkat, agar wisata di sini makin rame dan Tangkahan semakin dikenal," pungkas Ridho dan istri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: