Pengakuan Aksi FPI Reborn Dukung Anies Presiden 2024 Tipu-Tipu, Geisz: Nah, Kan...
Loyalis Anies Baswedan yang juga merupakan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Geisz Chalifah mengomentari adanya video klarifikasi dari massa Aksi FPI Reborn.
Ia menyebut jika dalang dari aksi tersebut telah gagal untuk memberikan citra negatif dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca Juga: FPI Reborn Deklarasi Dukung Anies Baswedan, Gerindra Minta Agar Ditangkap!
"Nahkannnn, makanya kalau mau bikin drama abal-abal yang pinteran dikit," tulis Geisz dilansir fajar.co.id dari twitter pribadinya, Selasa (7/6/2022).
Diketahui sebelumnya, beredar sebuah video klarifikasi dari salah satu masa aksi dukung Anies Baswedan Presiden meminta maaf kepada Persaudaraan Islam atau FPI. Video itu viral di jagat maya.
Pada video tersebut, pria yang mengaku bernama Al Fathir itu meminta maaf kepada FPI. Ia pun juga mengaku jika massa aksi tersebut mendapatkan bayaran oleh seseorang. Ia pun kemudian membeberkan kronologi dirinya hadir di aksi mendukung Anies Baswedan presiden 2024 yang berlangsung di Monas tersebut.
"Atas nama Al-Fathir meminta maaf kepada Front Persaudaraan Islam. Malam ini saya mengatakan kronologis yang sesungguhnya," ujar Al Fathir.
Ia pun mengungkapkan bahwa awalnya dirinya ditelepon oleh seseorang bernama Eddy untuk hadir baca doa di Monas. Fathir pun kemudian mengajak jemaah dan santrinya ikut ke Monas.
"Malam saya ditelepon oleh Eddy disuruh baca doa di Monas. Pagi-pagi saya mengajak para jemaah dan santri ke Monas," ungkapnya.
Saat dirinya dan jemaah tiba di Monas, Fathir pun mengaku kaget lantaran ia melihat bendera FPI dibagi-bagikan dari mobil komando. Dia mengaku kaget bendera FPI itu dibagi-bagikan dari mobil komando sementara dirinya tak melihat seorang pun tokoh besar dari FPI hadir di lokasi aksi tersebut.
"Sampai di Monas, saya merasa kaget. Kekagetan saya sampai di lokasi tersebut, di mobil komando ada yang membagi-bagikan bendera FPI. Sementara saya tidak melihat tokoh besar FPI berada di lokasi tersebut," bebernya.
Lantaran hal itu, pria bersorban itu pun mengaku merasa ditipu dan dibohongi serta diperalat oleh orang bernama Eddy tersebut. "Saya merasa tertipu dan dibohongi dan diperalat oleh orang tersebut (Pak Eddy)," kata Fathir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: