Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyelenggarakan Kick Off Klaster Padi gabungan kelompok tani (Gapoktan) Harapan Desa Pematang Pelintahan, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Doddy Zulverdi mengatakan pembentukan klaster ketahanan pangan ini merupakan bagian dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dalam mendukung pengendalian inflasi.
Baca Juga: Kampanyekan Bola Basket ke Anak- Anak, Pemprov Sumut Gandeng NBA
"Bank Indonesia melakukan pendampingan klaster ketahanan pangan mulai dari sisi hulu hingga hilir dengan sinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Melalui pendampingan yang dilakukan secara intensif diharapkan kelompok tani mampu 'naik kelas' menjadi klaster ketahanan pangan yang mandiri dan dapat bermanfaat bagi kelompok tani lainnya," katanya, Kamis (9/6/2022).
Dalam pendampingan program hingga menjadi klaster yang mandiri, Bank Indonesia senantiasa bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan stakeholders terkait (key partners) yang mendukung kegiatan usaha dan pembinaan pengembangan klaster pangan yang dalam kesempatan ini yaitu pengembangan Klaster Padi Gapoktan Harapan di Kabupaten Serdang Bedagai.
Baca Juga: BPD HIPMI Sumut Akan Berangkatkan 100 Pengusaha ke Perayaan HUT HIPMI ke-50
"Program pengembangan klaster padi Gapoktan Harapan akan dilakukan secara bertahap dan multiyears (2022-2027). Adapun, pada tahun 2022-2023, merupakan tahun pembangunan program yang berfokus pada kegiatan budidaya pertanian dan implementasi program digital farming sesuai dengan praktek budidaya yang baik (GAP, Good Agriculture Practices)," ujarnya.
Implementasi program digital farming ini merupakan replikasi dari program serupa yang telah diimplementasikan pada Klaster Padi Gapoktan Sri Karya Desa Pematang Setrak, Kab. Serdang Bedagai dan Klaster Cabai Merah Kelompok Juli Tani Desa Sidodadi Ramunia, Kab. Deli Serdang.
"Bantuan perlengkapan digital farming ini merupakan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI)," ujarnya.
Penyerahan PSBI kepada Gapoktan Harapan, yaitu Paket Smart Agriculture dan Precision Farming, merupakan bantuan alat dengan teknologi fitur yang telah di-update, khususnya fitur informasi kondisi atau konsentrasi unsur hara tanah makro yaitu Nitrogen, Posfor/posfat, dan Kalium.
Baca Juga: Sidang AFSIS Ke-20, Kementan Usung Digitalisasi Sektor Pertanian untuk Perkuat Ketahanan Pangan
"Informasi unsur hara makro ini sangat dibutuhkan oleh petani agar dosis pupuk yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman dan meminimalisir terjadikan kelebihan dosis pupuk yang dapat berakibat kepada keracunan dan kematian pada tanaman," katanya.
Pada tahun berikutnya di 2024-2025, merupakan tahun pengembangan program yang akan dimulai dengan implementasi integrated farming dimana tanaman diintegrasikan dengan ternak.
Baca Juga: Era Mentan SYL, IPB Sebut Kesejahteraan Petani Terus Meningkat
Selanjutnya, guna melahirkan klaster yang mandiri dan berkelanjutan, maka pada tahun 2026-2027, fokus program pada pembentukan Lembaga Keuangan Mikro atau Koperasi untuk akses pasar komoditas serta hilirisasi produk dan perluasan akses pasar serta membangun kemitraan dengan industri yang berbasis komoditas.
"Melalui pendampingan multiyears ini, diharapkan klaster Gapoktan Harapan tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas tanam namun juga dapat tumbuh menjadi klaster champion yang melahirkan para petani pakar serta dapat direplikasi secara luas di daerah lainnya untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: