Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akan Tingkatkan ‘Playing Field Level’, Ini Kata Bos BNC soal Industri Bank Digital

Akan Tingkatkan ‘Playing Field Level’, Ini Kata Bos BNC soal Industri Bank Digital Kredit Foto: BNC
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berkat kekuatan teknologi, kini banyak konsumen tidak lagi menginjakkan kaki di dalam bank fisik. Melalui kemampuan untuk mengakses fungsi perbankan sehari-hari lewat komputer atau perangkat seluler hingga memberdayakan transaksi tanpa uang tunai di sebuah toko yang luas, tampaknya bank digital bukan lagi hal yang mustahil.

Tapi apa sebenarnya bank digital?

Melansir dari Forbes, sebenarnya perbankan digital sangat berbeda dengan bank digital, meskipun hampir semua digital banking akan diarahkan untuk mendekati bank digital. Bank digital diketahui memiliki layanan yang lebih dari sekadar perbankan digital saja. Biasanya, bank digital juga menawarkan alat manajemen keuangan yang unik di aplikasinya.

Untuk itu, bisa disimpulkan bahwa bank digital merupakan bank yang menyelenggarakan dan menawarkan jasa perbankan serta manajemen keuangan nasabah berbasis online sepenuhnya. Semua layanan, mulai dari pembukaan rekening, deposit, transfer dan sebagainya dilakukan secara online tanpa harus mengunjungi bank.

Baca Juga: Bank Neo Commerce Geser Right Issue ke Triwulan Empat Tahun Ini

Tapi tahukah Anda? Di Indonesia sendiri bank digital rupanya sudah ada. Sebut saja Bank Neo Commerce (BNC), meski terbilang baru tapi aplikasi BNC menjadi aplikasi perbankan yang paling banyak diunduh hingga bulan Oktober 2021 dan menjadikannya di posisi puncak Top Charts di Google PlayStore untuk Free Apps di semua kategori dan Top Charts untuk kategori Finance di AppStore pada bulan Oktober 2021.

Selain itu, yang terbaru BNC mendapatkan penghargaan Gold Medal di ajang WOW Brand Awards dari Markplus sebagai Bank Digital Terpopuler 2022, dan penghargaan dari Infobank Group di April 2022. Lalu bagaimanakah perjalanan BNC selama menjadi bank digital? Apa saja tantangan dan inovasi ketika memperkenalkan konsep digitalisasi ini? Berikut kutipan wawancara antara tim Warta Ekonomi dengan Presiden Direktur Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan.

Sebelumnya BNC adalah PT Bank Yudha Bhakti, boleh tahu bagaimana transformasi itu terjadi? Perubahan apa saja yang dibawa dan ditinggalkan?

Tahun 2020 menandai babak baru dalam jejak langkah BNC, pada 2 September 2020 nama PT Bank Yudha Bhakti Tbk resmi berganti menjadi PT Bank Neo Commerce Tbk atau BNC. Dari sisi permodalan, transformasi BNC sejalan dengan langkah BNC yang masuk dalam kategori bank BUKU 2 setelah adanya penambahan modal secara signifikan.

Selain itu, perubahan yang kami bawa ini melanjutkan program transformasi untuk menjadi bank digital dengan cara memperkuat infrastruktur digital. Perubahan ini meliputi jenis layanan, cara melayani dan berkomunikasi dengan nasabah.

Dengan perubahan ini kami ingin memperluas pangsa pasar kami ke generasi muda yang sudah terbiasa dengan paparan teknologi. Ke depannya, BNC berkomitmen untuk memberikan neo experience perbankan yang menyenangkan dan berbeda, dengan sentuhan yang hangat dan khas anak muda.

Sebagai CEO BNC apa saja yang Anda lakukan untuk memperkenalkan neobank?

Meskipun BNC termasuk “pemain baru”, kami selalu mencoba membuat momen baru untuk memperkenalkan Neobank dengan meningkatkan “playing field level” ke derajat yang lebih tinggi. Meskipun market dan industri senantiasa bergerak dinamis dan memiliki ekspektasi yang terus meningkat, BNC yakin akan tetap bisa menjadi yang terdepan meskipun baru. Kuncinya, kami harus selalu bekerja keras melahirkan inovasi yang menjawab kebutuhan nasabah dan market.

Walaupun saat ini kami sudah mulai dikenal oleh masyarakat, namun mentalitas karyawan kami, para Neobankers tidak pernah merasa puas dan terus memiliki semangat seperti tahun lalu ketika kami belum dikenal siapa-siapa dan diragukan banyak pihak.

Kami akan terus menelurkan inovasi baru. Hal ini akan menjadi penggerak utama bagi kami dalam mengembangkan core-business kami. Target kami tahun ini adalah dengan terus memperkenalkan berbagai layanan dan fitur untuk melengkapi layanan perbankan kami bagi para nasabah dan masyarakat. Kuncinya bagi kami adalah menjadi relevan dengan kebutuhan masyarakat untuk menjawab kebutuhan finansial dan lifestyle mereka.

Menurut Anda perubahan apa saja yang bisa dibawa oleh Neobank Dibanding dengan bank komersial pada umumnya?

Kami akan terus membangun digital financial services terkait dengan pembayaran dan juga transaksi, dan juga digital financial social interaction. Harapan kami, nasabah akan terfasilitasi dengan adanya satu aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan mereka dalam satu genggaman. Dalam aplikasi ini mereka juga bisa berinteraksi satu sama lain secara fun, di antaranya dengan hadirnya fitur Neo Chat dan Neo World.

Kami juga sudah meluncurkan business page agar pengguna kami yang memiliki bisnis dapat berinteraksi dan juga berelasi. Dengan adanya digital financial connector ini kami memfasilitasi open banking, open API dengan banyak pemain bisnis untuk masuk ke nasabah kami.

Dan di tahun ini cukup banyak fitur yang akan kami perkenalkan, seperti fasilitas QRIS yang akan tersedia di layanan aplikasi Neobank dalam 1-2 bulan ke depan. Dan di bidang investasi kami akan memperkenalkan product wealth management, seperti reksa dana, saham, asuransi, emas, dan produk lainnya.

Selain ituk kami akan terus memperkuat kolaborasi kami dengan berbagai pihak untuk memberikan layanan yang lebih luas bagi masyarakat. Dari sisi target jumlah nasabah, harapannya kami bisa mendapatkan 10-15 juta nasabah baru dengan meningkatkan stickiness agar mereka terus aktif menggunakan layanan Neobank.

Di beberapa negara Asia hanya ada satu sampai tiga bank digital saja yang bisa bertahan. Salah satu contohnya adalah Korea Selatan yang hanya memiliki satu bank digital dan telah mencatatkan keuntungan, yakni Kakao Bank. Di Jepang ada Rakuten, income per kapita tinggi sekali, tapi hanya ada 1-2 bank yang berhasil, serta Thailand.

Lalu bagaimana strategi BNC agar menjadi salah satu bank digital yang akan bertahan di masa depan? Adakah inovasi yang sudah atau akan dibawa BNC?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: