Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Loyalis Jokowi Munculkan Kembali Wacana Tiga Periode, Analisis Refly Harun Nggak Main-main: Jangankan…

Loyalis Jokowi Munculkan Kembali Wacana Tiga Periode, Analisis Refly Harun Nggak Main-main: Jangankan… Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah “hilang” beberapa saat, wacana Jokowi tiga periode muncul kembali ke ruang publik. Kali ini datang melalui kelompok loyalis Pro Jokowi atau ProJo.

Ketua Umum Projo, Budi Arie menyinggung soal masih adanya suara yang menginginkan Jokowi lanjut tiga periode.

“Berapa jumlahnya? Menurut survei, 67% tidak setuju Pak Jokowi 3 periode. Tapi itu artinya ada 33% atau sepertiga rakyat Indonesia yang menginginkan Jokowi 3 periode. Itu adalah die hard-nya Jokowi," jelas Budi sebagaimana dikutip dari laman detik.com, Senin (13/6/22).

Mengenai kemunculan isu Jokowi 3 periode ini, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun angkat bicara. Refly menyinggung soal angka yang diungkit loyalis Jokowi di atas.

“Jangankan 33 persen, 99 persen pun kalau itu melanggar konstitusi, harusnya tidak diikuti,” ujar Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Senin (13/6/22).

Baca Juga: Wacana Duet Cak Imin dan Anies Baswedan Muncul, Refly Harun Blak-blakan: Feeling Saya…

Bukannya tanpa alasan, Refly mengungkapkan bahwa celah 3 periode sebagaimana disuarakan oleh ProJo tadi bisa menimbulkan dampak negatif.

Dampak tersebut menurut Refly adalah lahirnya seorang pemimpin yang otoriter yang bisa mengendalikan kemauan rakyat.

Baca Juga: Rocky Gerung Blak-blakan Kenapa Jokowi Selalu Kasih Kerjaan ke Luhut: “Kimia Politik” Itu dengan Sendirinya…

“Lalu dengan teknik misalnya refrendurm, amandemen, dsb, dia bisa menyetir pendapat rakyat. Mengapa? Karena proses refrendumnya penuh dengan tekanan seperti pemilu jaman orde baru. Jadi tidak bisa kita demokrasi kita diganggu dengan hal seperti ini,” jelas Refly.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: