Terkuak Bukti Rusia Pakai Bom Mematikan di Ukraina, Lembaga Internasional Ini Sampai Geleng-geleng
Istri Ivan Litvynyenko, Oksana, terluka parah dalam serangan itu dan kemudian meninggal.
Litvynyenko mengungkap amunisi mengenai keluarganya ketika ia, istri serta putrinya yang berusia lima tahun sedang berjalan melalui taman bermain tersebut. Saat serangan terjadi, putra Litvynyenko yang berusia 14 tahun berada di dalam apartemen keluarga.
"Tiba-tiba saya melihat kilatan dan saya mendengar ledakan pertama.
"Saya meraih putri saya dan menggiringnya ke pohon. Istri saya berada sekitar lima meter dan dia jatuh begitu saja," ujar Litvynyenko, yang berusia 40 tahun.
Oksana, ibu 41 tahun, ini terkena pecahan peluru yang menembus punggung, dada, dan perutnya. Amunisi itu juga telah menusuk paru-parunya dan merusak tulang punggungnya.
Oksana berada dalam perawatan intensif selama dua bulan. Namun, pada Minggu (12/6/2022), ia akhirnya menghembuskan napas terakhir setelah menderita komplikasi akibat luka dan diabetesnya.
"Dokter mengoperasinya beberapa kali tetapi tubuhnya tidak dapat bertahan," kata Litvynyenko, berbicara hanya beberapa jam setelah kematian istrinya.
Menggambarkan serangan itu, Litvynyenko mengatakan dia melihat 'serangkaian ledakan, dengan banyak bom berguguran satu demi satu'.
Kesaksian serupa juga diungkap oleh dua warga lain yang berada di dalam apartemen mereka pada saat serangan terjadi.
Berkata kepada BBC, mereka mengaku mendengar ledakan berturut-turut.
"Anda bisa mendengar ledakan itu selama beberapa menit. Ketika kami keluar, saya bisa melihat mobil yang terbakar. Sepertinya semuanya telah terbakar," ungkap Danya Volynets, 26 tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: