Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Cuma Palestina yang Diusik, Israel Ternyata Bikin Rusia Terpancing, Jangan Gegabah!

Gak Cuma Palestina yang Diusik, Israel Ternyata Bikin Rusia Terpancing, Jangan Gegabah! Kredit Foto: VOP Today News
Warta Ekonomi, Damaskus -

Serangan dahsyat Israel ke Suriah pekan lalu yang membuat Bandara Internasional Damaskus terpancing untuk buka suara.

Kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan pada Rabu (15/6/2022) mengungkapkan "keprihatinan serius" pada kepada duta besar Israel tentang serangan udara itu.

Baca Juga: Israel Bawa-bawa Nama Indonesia, Diramal Jadi Target untuk Jalin Hubungan

Suriah menghentikan penerbangan ke dan dari bandara sampai pemberitahuan lebih lanjut menyusul serangan Israel.

"Kekhawatiran serius sekali lagi diungkapkan atas serangan angkatan udara Israel 10 Juni di bandara sipil Damaskus,” kementerian itu setelah Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov bertemu Israel. Duta Besar Alexander Ben Zvi di Moskow.

Kemenlu mengatakan, aksi Israel merusak landasan pacu, peralatan navigasi dan bangunan, dan mengganggu lalu lintas udara sipil internasional.

"Duta besar diberitahu bahwa pembenaran yang diterima dari pihak Israel mengenai serangan itu ... tidak meyakinkan dan bahwa Moskow mengharapkan klarifikasi tambahan,” tambah pernyataan itu.

Suriah telah menjadi sekutu setia Moskow sejak Rusia meluncurkan kampanye militer pada 2015.

Dukungan itu membantu membalikkan keadaan dalam perang saudara yang mendukung Presiden Bashar al-Assad.

Israel, yang sekutu utamanya adalah Amerika Serikat, pada 26 Februari mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

Agresi militer itu disebut sebagai pelanggaran serius terhadap tatanan internasional dan sejak itu sebagian besar tetap diam atas tindakan Moskow.

Selama beberapa tahun, Israel telah menyerang apa yang digambarkan sebagai target terkait Iran di Suriah.

Pasukan yang didukung Teheran, termasuk Hizbullah Lebanon, telah dikerahkan untuk mendukung Assad.

Menyusul intervensi Rusia tahun 2015 dalam perang saudara Suriah, Israel membentuk "mekanisme dekonfliksi" dengan kekuatan besar untuk mencegah kedua negara bentrok secara tidak sengaja selama serangan Israel.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: