Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko Airlangga Hartarto: Program Kartu Prakerja yang Paling Masif Dibanding Negara Lain

Menko Airlangga Hartarto: Program Kartu Prakerja yang Paling Masif Dibanding Negara Lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paparan saat Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (30/12/2021). Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 sebesar 5,2 persen, dimana target tersebut bergantung pada penanganan COVID-19 (program PEN) serta berbagai faktor lainnya. | Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa program kartu Prakerja merupakan salah satu program government to people (G to P), yaitu merupakan salah satu program yang paling masif dibandingkan dengan yang dimiliki oleh negara lain.

Dalam acara tersebut turut dihadiri pula oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Keuangan, Kepala Staf Kepresidenan, Menteri Tenaga Kerja, Pimpinan Komisi IX, serta Gubernur Jawa Barat beserta jajaran.

“Dalam pertemuan tadi malam UNESCO di Marrakesh. Kami melaporkan dalam mereka mencari jalan untuk tantangan the future of work terkait dengan transformasi digital, green economy yang membutuhkan tenaga dan adultlife long learning dari hampir seluruh negara yang memaparkan, yang paling siap dan sudah operasional Insyaallah dari Indonesia pak, melalui Kartu Prakerja,” ungkap Airlangga dalam pembukaannya dalam acara temu raya alumni penerima Kartu Prakerja di Sentul Bogor, pada hari Jumat (17/6/2022).

Baca Juga: Airlangga Akan Mudahkan Persyaratan Wisatawan Singapura Masuk RI

Selanjutnya, Menko juga memaparkan sejumlah capaian keberhasilan program Kartu Prakerja, yang tentunya Keberhasilan tersebut tak lepas dari kerja sama lintas Kementerian/Lembaga dan berbagai mitra ekosistem.

“Program ini dapat dinikmati di 514 kabupaten kota se-Indonesia dengan penerima manfaat mencapai 12.8 juta. Dari data yang masuk 56 persen tinggal di desa, 49 persennya adalah perempuan, dan sekitar 3 persen adalah penyandang disabilitas,” ujar Menko.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi program kartu prakerja yang telah berjalan selama dua tahun.

“Yang sangat saya apresiasi yang mendaftar ini sudah sampai 115 juta, yang terverifikasi 84 juta, yang diterima 12,8 juta, besar sekali,” ungkap Presiden dalam acara tersebut.

Baca Juga: Dorong Pemulihan Ekonomi, OJK Dukung Perluasan Akses Keuangan di Masyarakat

Menurut Presiden, Program tersebut telah meningkatkan produktivitas, skill dan pengalaman kerja peserta melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan. Tentunya hal itu tidak lepas dari penggunaan platform digital keuangan yang kian maju.

“Yang saya senang, tidak ada anggaran yang lewat ke kementerian, ke provinsi kabupaten. Tapi ini langsung dari Menteri Keuangan transfer langsung ke peserta,” ungkap Jokowi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: