Kurang minum air hingga paparan cuaca yang terik bisa memicu terjadinya dehidrasi. Ketika mengalami dehidrasi, tubuh kerap memberikan "sinyal-sinyal" peringatan yang kadang terabaikan.
Dehidrasi terjadi ketika tubuh tak memiliki cukup banyak cairan seperti yang dibutuhkan. Tanpa cairan yang cukup, tubuh tidak bisa berfungsi dengan semestinya. Dehidrasi ini bisa terjadi dalam tingkat ringan, sedang, hingga berat, bergantung pada seberapa banyak kehilangan cairan yang terjadi.
Seperti dilansir WebMD, dehidrasi bisa dipicu oleh kesibukan yang membuat orang lupa untuk minum, diare, muntah, keringat berlebih, hingga demam. Tak jarang, dehidrasi juga terjadi karena orang-orang tidak menyadari bahwa mereka haus. Baca Juga: Suhu Panas Melanda Arab Saudi, Jemaah Haji Jangan Sampai Dehidrasi
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi, orang-orang perlu mengetahui berbagai sinyal atau gejala yang mungkin muncul pada tubuh ketika dehidrasi. Selain rasa haus, berikut ini adalah delapan gejala dehidrasi lain yang patut diwaspadai, seperti dilansir Mirror.
Lelah
Salah satu tanda dehidrasi yang cukup umum adalah lelah. Ketika kekurangan cairan, tekanan darah juga akan ikut menurun. Aliran darah yang ke otak akan melambat dan detak jantung akan meningkat. Kombinasi ini dapat memicu timbulnya perasaan lelah.
Tekanan Darah Rendah
Lebih dari setengah darah di dalam tubuh terdiri dari plasma, di mana plasma terbuat dari air, protein, dan garam. Ketika seseorang kurang minum, darah akan menjadi sangat terkonsentrasi, sehingga aliran darah ke berbagai organ vital akan menurun.
Kram Otot
Ketika darah menjadi lebih terkonsentrasi, volume darah akan menurun. Saat volume darah menurun, tubuh akan memprioritaskan dan memfokuskan pengiriman darah ke jantung dibandingkan bagian tubuh lain. Hal ini dapat membuat otot-otot kurang mendapatkan aliran darah dan kemudian mengalami kram.
Sakit Kepala
Dehidrasi bisa memicu terjadinya sakit kepala karena otak tidak mendapatkan cairan yang cukup untuk berfungsi secara baik. Selain sakit kepala, keluhan seperti migrain, kesadaran yang hilang-timbul, dan perasaan seperti akan pingsan bisa ikut muncul.
Sembelit
Sistem pencernaan membutuhkan cukup banyak air untuk bisa bekerja dengan lancar. Kurang minum bisa turut berdampak pada usus, di mana kotoran tak dapat bergerak dengan lancar.
Kulit Kering
Kulit merupakan organ tubuh yang juga membutuhkan pasokan darah agar bisa berfungsi dengan baik. Kurangnya asupan cairan bisa membuat kulit ikut mengering. Kelembapan kulit sebaiknya tak hanya dijaga lewat penggunaan pelembap, tetapi juga hidrasi yang cukup.
Perubahan dalam Berkemih
Air merupakan kunci penting dalam membantu ginjal membuang limbah dari darah dan mengubahnya menjadi urin. Ketika tubuh tak mendapatkan asupan cairan yang cukup, frekuensi berkemih akan ikut menurun. Kondisi ini tidak baik karena berarti masih ada limbah yang tersisa di dalam tubuh. Perubahan lain yang mungkin terjadi adalah warna urin berubah lebih gelap karena urin lebih terkonsentrasi.
Bau Mulut
Kekurangan cairan dapat membuat mulut berbau tidak sedap. Bau mulut ini muncul karena tubuh tidak bisa memproduksi cukup liur akibat kekurangan cairan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman