Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerindra-PKB Makin Lengket, Bagi Golkar Itu Seperti...

Gerindra-PKB Makin Lengket, Bagi Golkar Itu Seperti... Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gerindra dan PKB tengah melakukan penjajakan politik. Menanggapi itu, Partai Golkar menganggap penjajakan tersebut merupakan bagian strategi dari kedua partai.

Karena itu, Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia menegaskan bahwa Golkar tidak masalah dengan dinamika politik yang terjadi di antara parpol.

Baca Juga: Meski Balapan Formula E Sudah Selesai, Ternyata Jakpro Masih Punya Utang, Jumlahnya Gak Main-Main!

"Saya kira itu kan dinamika yang terjadi akhir-akhir ini. Jadi kan, masing-masing partai politik kan punya strategi, punya cara. Punya agenda masing-masing dan tentu kita harus hormati," kata Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/6/2022).

Doli mengatakan dalam menghadapi Pilpres, Golkar juga memiliki strategi tersendiri. Salah satunya ialah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu bersama dengan PAN dan PPP.

Menurutnya pembentukan koalisi masih sangat terbuka bagi semua partai politik, tinggal tergantung arah politik dari masing-masing partai.

"Masih sangat terbuka dengan partai-partai politik yang lain, atau kekuatan politik yang lainnya. Dan itu tergantung pada strategi parpol masing-masing. Sama juga PDIP juga punya strategi sendiri. Gerindra-PKB juga punya strategi sendiri," kata Doli.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyambut positif silaturami antara Partai Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) jelang Pilpres 2024.

Meski begitu, ia mengungkit mengenai kedekatan PKB dengan PKS sebelumnya yang membuat koalisi semut merah.

Baca Juga: Kata PKB Gabung dengan Gerindra Lebih Realistis

"Pertama kalau terkait koalisi dari kekuatan politik atau partai politik lain, bagi kami yang di KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) kami menyambutnya positif lah ya," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/6/2022).

Lantaran masifnya partai politik melakukan penjajakan koalisi, Arsul mengatakan, PPP dan KIB melihat hal tersebut sebagai hal yang bagus. Terlebih diharapkan memang Pilpres 2024 bisa memunculkan tiga pasangan calon.

"Maka ikhtiar kita untuk meminimalisir politik identitas itu lebih mudah karena kalau dua pasang itu mau ga mau barangkali meskipun kita berharap tidak seperti Pilpres 2014-2019, tetapi potensinya akan menjadi lebih besar kalau hanya dua pasang," ungkapnya.

Untuk itu, Arsul mengatakan, penjajakan yang dilakukan PKB dalam membangun koalisi dianggap sah-sah saja. Namun, ia juga menyinggung soal kedekatan PKB dengan PKS sebelumnya, yang mengaku akan berkoalisi di Pilpres 2024.

"Kami di KIB justru menyabut positif kalau misalnya kita melihat ada pembicaraan antara PKB dan Gerindra, meskipun nanti harus tanya ini Pak Jazilul, apakah ini berarti semut merahnya sudah berjalan sendiri-sendiri atau tetap kompak?" tuturnya.

Sementara di sisi lain, Arsul mengingatkan, visi misi capres dan cawapres harus juga satu platform dengan partai politik.

"Jadi nanti visi dan misi capres cawapres itu tidak semata-semata apa yang ada di pikiran di kepalanya apra capres dan cawapres itu tetapi juga partai politik menurut hemat saya harus turut menentukan karena itulah makna kewenangan konstitusioanal yang diberikan oleh undang-undang dasar tahun 1945 itu, kewenangan untuk mengusung," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: