Walau Minta Maaf ke Umat Buddha, Roy Suryo Tetap Disindir Guntur Romli Soal Meme Stupa Borobudur
Polemik mengenai kasus foto editan stupa Candi Borobudur mirip Presiden Jokowi yang diunggah Pakar Telematika Roy Suryo masih menjadi perbincangan hangat. Meskipun, Roy Suryo sudah minta maaf ke umat Buddha dan Jokowi.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohammad Guntur Romli ikut menyentil Roy Suryo Terkait Unggahan Foto Editan stupa Candi Borobudur yang mirip Jokowi melalui akun Twitter pribadinya @GunRomli, pada Minggu (19/6).
Baca Juga: Meme Stupa Borobudur Dinilai Lecehkan Umat Buddha, Roy Suryo Tak Bisa Tidur Tenang, Dipolisikan!
Melalui akun Twitternya, Guntur Romli mengunggah sebuah karikatur yang dibuat oleh komikkita.com. Karikatur tersebut adalah bentuk sindiran untuk pakar telematika tersebut.
Karikatur yang diunggah oleh Guntur Romli tersebut, terdiri dari dua bagian, sebelah kiri bergambar stupa Candi Borobudur dan bertuliskan “STUPA” diatasnya. Sedangkan, di sebelah kanan bergambar seorang pria mirip Roy Suryo yang sedang tertawa dan bertuliskan “STUPID”
“Stupa adalah bentuk bangunan suci agama Buddha, seperti mangkuk terbalik. Stupid adalah sebutan untuk orang yg tdk bisa menghargai keragaman & keyakinan orang lain,” cuit Guntur Romli, seperti dikutip Populis.id pada Senin (20/6).
Unggahan Guntur Romli tersebut memancing reaksi warganet.
“Bang antum bisa aje. Pas banget lagi dengan tampang nya,” cuit @The_KingSa*****
“Ciee Ciee...lagi cari perhatian biar dapat posisi ya tur...telaaat..” cuit @fuji0762****
“Gak ngaca ini orang....otaknya aj setengah. Mau hina orang lain” cuit @Bumibu*****
“Lo juga stupid...nyinyir mulu tapi gak diangkat menteri” cuit @renjer_*****
Baca Juga: Singgung Kadrun, Denny Siregar Koar Soal Pemaksaan di Politik Identitas, Netizen: Bukannya Kau...
Sebelumnya, diketahui Pakar Telematika Roy Suryo diserbu warganet karena unggahan foto editan stupa Candi Borobudur yang mirip Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar