- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Disebut Sangat Menarik, BRIN Soroti Penelitian Teknologi Baterai di Indonesia
Retno Nuryadi, Kepala Badan Riset Nanoteknologi dan Material BRIN mengatakan bahwa penelitian terkait baterai di Indonesia sangat menarik. Hal ini disampaikan sebagai kata pengantarnya dalam konferensi The International Conference on Battery for Renewable Energy and Electric Vehicles (ICB-REV) 2022.
"Teknologi baterai telah menarik minat para peneliti dan industri, termasuk daya spesifik, efisiensi energi, tingkat pengisian, masa pakai, lingkungan pengoperasian, biaya, daur ulang, dan keselamatan," kata Retno, Selasa (21/6/2022).
Baca Juga: Kejar Nol Emisi Karbon, National Battery Research Institue Gelar ICB-REV 2022
Baterai, menurut Retno, adalah energi masa depan. Selama beberapa tahun terakhir, banyak dibahas tentang teknologi baterai dan energi terbarukan, terutama untuk aplikasi kendaraan listrik.
"Kendaraan listrik membutuhkan sistem penyimpan energi (baterai) yang menjadi salah satu perhatian teknologi kendaraan listrik saat ini. Sejumlah besar baterai diperlukan untuk memastikan tingkat kinerja yang diinginkan, yang mengarah pada peningkatan bobot kendaraan, biaya, dan penurunan kinerja kendaraan," imbuhnya.
BRIN menaruh harapan besar terhadap pelaksanaan kegiatan baterai. Sumber daya manusia baterai yang sebelumnya tersebar di berbagai institusi kini terintegrasi dalam satu kelompok riset, yaitu Kelompok Riset Baterai di Pusat Riset Material Canggih, Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material.
“BRIN juga melakukan riset dan pengembangan SDM soal baterai. Ada riset grup, ada nano teknologi dan material,” katanya.
Diharapkan SDM baterai yang berjumlah 15 peneliti ini dapat fokus mendalami teknologi inti baterai sehingga dalam waktu dekat dapat menghasilkan output dan hasil penelitian yang dapat meningkatkan kemandirian teknologi bangsa.
BRIN juga membuka peluang kerjasama riset baterai dengan universitas, industri dan lembaga riset lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional dalam berbagai platform, antara lain Degree by Research (DBR), Postdoctoral Program, Visiting Researcher dan juga Visiting Professor.
Menurutnya ada peluang kolabrisasi riset baterai antara BRIN dan lembaga riset lainnya baik nasional maupun level internasional. Apalagi BRIN sendiri memiliki banyak periset yang fokus pada masalah baterai dan energi terbarukan.
BRIN akan terus berupaya mendorong sejumlah pihak untuk tidak akan sekadar fokus membuat kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBBL) pengganti mobil konvensional tetapi juga akan face to face dengan pemain-pemain global yang sudah jauh lebih mapan pada sektor ini.
Oleh karena itu, BRIN, khususnya Lembaga Riset Nanoteknologi dan Material kami, memperhatikan riset material dari hulu hingga hilir. Dari teknologi penambangan, sintesis prekursor, dan bahan aktif hingga proses daur ulang.
Kami akan fokus pada penelitian untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam lokal seperti nikel sebagai bahan baterai melalui proses yang ramah lingkungan dan hemat biaya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: