Dibocorkan Pejabat Tinggi atas Kekuatan Rusia: Pasukan Ukraina Diperintahkan Mundur
Severodonetsk menjadi fokus invasi Rusia saat berupaya menguasai sebagian besar wilayah timur Ukraina. Seorang pejabat tinggi regional pun membocorkan bahwa pasukan Ukraina di sana telah diperintahkan untuk mundur.
"Tak masuk akal tetap bertahan di posisi yang telah dikuliti tanpa henti selama berbulan-bulan," ungkap Kepala Daerah Luhansk Serhiy Haidai, dilansir dari BBC.
Baca Juga: Kalau Ukraina Belum Menang, Zelenskyy Janji Gak akan Istirahat Lebih Dulu
Pasukan Rusia mengepung hampir seluruh Severodonetsk dalam beberapa hari terakhir. Kini mereka menargetkan kota kembarnya, Lysychansk.
"Mereka telah menerima perintah mundur ke posisi baru dan dari sana melanjutkan operasi mereka," tambah Haidai kepada televisi Ukraina pada Jumat (24/6) pagi.
Seluruh infrastruktur kota telah hancur total. Lebih dari 90 persen rumah hancur dan 80 persen di antaranya rusak parah.
Tak jelas apakah penarikan Ukraina telah dimulai. Pasalnya, militer Ukraina mengatakan pada hari yang sama bahwa pertempuran untuk Kota Severodonetsk masih berlanjut.
Pada Kamis (23/6), pasukan Rusia menguasai lebih banyak wilayah di selatan Severodonetsk dan Lysychansk. Ini meningkatkan kekhawatiran bahwa pasukan Ukraina dapat segera dikepung di sana.
Invasi Rusia ke Ukraina telah difokuskan di 2 kota tersebut selama beberapa pekan terakhir. Keduanya adalah posisi penting terakhir Ukraina di wilayah Luhansk, yang bersama dengan wilayah Donetsk membentuk kawasan yang dikenal sebagai Donbas.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengeklaim kalau penutur bahasa Rusia di Donbas telah menjadi korban genosida selama bertahun-tahun. Ini menjadi salah satu pembenaran utama yang ia manfaatkan untuk menyerang Ukraina.
Ukraina membantah klaim Putin dengan menyebutnya tak berdasar. Negara itu juga menuduh Moskow melakukan genosida terhadap rakyat Ukraina.
Sementara itu, pasukan Ukraina telah membuat kemajuan di wilayah Kherson. Seorang pejabat yang ditunjuk Rusia di Kota Kherson selatan pun tewas dalam ledakan mobil, menurut laporan kantor berita Rusia pada Jumat (24/6).
Sejumlah pejabat yang ditugaskan Kremlin di wilayah Kherson telah menjadi sasaran belakangan ini. Kherson sendiri diincar oleh Rusia untuk memungkinkan Moskow memiliki koridor darat dari Rusia ke Krimea, semenanjung selatan Ukraina yang dicaplok Kremlin pada 2014.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto