Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Makin Cakap Digital, Kominfo Targetkan Edukasi 5,5 Juta Masyarakat di Tahun 2022

Makin Cakap Digital, Kominfo Targetkan Edukasi 5,5 Juta Masyarakat di Tahun 2022 Kredit Foto: Kemenkominfo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memasuki era digital yang serba cepat membuat masyarakat membutuhkan talenta digital yang mumpuni. Perpaduan antara teknikal skill seperti kemampuan Artificial Intelegent (AI), big data dan cloud computing berpadu soft skills seperti critical thinking, kolaborasi dan komunikasi akan menghasilkan kemampuan yang dibutuhkan di era revolusi industri 4.0 saat ini. 

"Peluang kecakapan digital tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal, mengingat kita memiliki potensi sumber daya manusia yang besar," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate dalam sambutan program Makin Cakap Digital. 

Baca Juga: Beragam Kemudahan di Era Digital, Kenali Medsos Sesuai Kebutuhan

Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APGI) tahun 2022 menyebutkan lebih dari 210 juta penduduk Indonesia atau sekitar 77 persen dari total penduduk sudah menjadi pengguna internet. Diperlukan kesiapan SDM agar mampu memanfaatkan internet secara positif dan meminimalisir dampak buruknya seperti beredarnya berita hoaks, terjadinya perundungan di media sosial, pelecehan seksual di dunia maya, dan kejahatan cyber lainnya. 

"Sejak dilaksanakan di tahun 2017, program Literasi Digital Nasional telah menjangkau 12,6 juta masyarakat. Pada tahun ini, tahun 2022 diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat. Kinerja literasi digital pun mulai menunjukkan peningkatan dari segi kualitas," ujar Menkominfo lagi. 

Survei nasional oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Kata Data tahun 2021 menunjukkan indeks literasi digital masyarakat Indonesia berada di tingkat 3,49 yakni naik dari indeks tahun sebelumnya sebesar 3,46. Namun Menkominfo mengatakan capaian tersebut perlu terus ditingkatkan. Kominfo pun akan menyasar kelompok strategis seperti perempuan, UMKM, penyandang disabilitas, petani, dan nelayan. 

Adapun mengenai program Literasi Digital, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Swiss German University, Loina Lalolo Krina Perangin-angin mengatakan sebagai pilar dalam indeks informasi dan literasi data masyarakat Indonesia dipandang perlu dalam mengakses, mencari, menyaring, dan memanfaatkan setiap data serta informasi yang diterima dan didistribusikan dari dan ke berbagai platform digital. 

"Ada kenaikan yang luar biasa terutama setelah tahun 2020 kita masuk ke rumah semua, sehingga berbagai macam kegiatan harus dilakukan melalui internet. Tetapi disebutkan bahwa Indeks Literasi Digital Indonesia tahun lalu masih di angka 3,49 walaupun sudah naik sedikit tapi kalau dari skala 1 sampai 5, angka 3,49 masih bagus saja belum baik sekali," kata Loina saat berbicara dalam Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat 24 Juni 2022.

Lebih lanjut Loina mengatakan perlu ada peningkatan lagi agar indeks tersebut bisa naik lagi dan terus menunjukkan perbaikan. Apalagi intensitas waktu yang digunakan untuk berinternet semakin masif. Data We Are Social menunjukkan pada Januari 2021 dari 274 juta penduduk Indonesia sebanyak 345,3 juta melakukan koneksi seluler yang artinya segelintir orang Indonesia memiliki 2 perangkat seluler dan 170 juta sudah aktif menggunakan media sosial. 

Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Siber Kreasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Baca Juga: Anies Baswedan Dibayangi Ancaman Serius di Pemilu 2024

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Swiss German University, Loina Lalolo Krina Perangin-angin, Nur Annafi Farni seorang Dosen dan anggota Japelidi, dan Yohanes Adven Sarbani dari Relawan Mafindo Surabaya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: