Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuliti Boroknya Muhaimin Iskandar, Yenny Wahid Beberkan Sejarah Soal Gus Dur dan PKB, Mengejutkan!

Kuliti Boroknya Muhaimin Iskandar, Yenny Wahid Beberkan Sejarah Soal Gus Dur dan PKB, Mengejutkan! Kredit Foto: Twitter/Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Zaanuba Arifah Chafsoh yang biasa disapa Yenny Wahid mengaku ingin meluruskan sejarah Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB. Ia mengungkap bahwa Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sengaja dikeluarkan oleh Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin lewat Muktamar Ancol.

"Saya hanya ingin meluruskan sejarah di mana saat ini seolah-olah ada upaya menghapuskan sejarah PKB, seolah-olah Gus Dur itu masih berada di PKB. Banyak masyarakat yang tidak memahami, bahwa Gus Dur lewat Muktamar Ancol, Gus Dur sebagai pendiri PKB telah dikeluarkan dari PKB," kata Yenny lewat rekaman suara yang telah dikonfirmasi Suara.com, Senin (27/6/2022).

Baca Juga: Sindir Soal Kekuasaan Muhaimin Iskandar, Yenny Wahid: PKB Saat Ini Dikelola Berdasarkan Paranoid

Yenny mengaku ingin fakta tersebut diketahui oleh publik. Menurutnya, hal itu bisa menjadi pembelajaran politik.

Pasalnya, Yenny juga mengaku sangat khawatir ke depan politisi tidak lagi mengedepankan etika dan moral.

"Ada etika dan ada moral kalau terhadap pendiri partai saja diperlakukan seperti itu tentu kita khawatir bagaimana nanti akan memperlakukan rakyat, mendengarkan suara aspirasi memperjuangkan kepentingan mereka, kira-kira begitu sih itu yang menjadi keprihatinan saya," ujarnya.

Lebih lanjut, Yenny menyampaikan, bahwa momen Cak Imin mengeluarkan Gus Dur itu terjadi pada 2008.

Baca Juga: Tak Usah Saling Sindir, Soal Partai Sombong Bukan Buat PDIP, NasDem: Surya Paloh dan Megawati Itu...

"Untuk meluruskan sejarah bahwa gusdur dikeluarkan PKB oleh Cak Imin tahun 2008, sekarang sudah 18 tahun seolah-olah kejadiannya tidak pernah ada, saya ingin meluruskan sejarah itu," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: