Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baru Berani Tutup Holywings Sekarang, Sindiran Guntur Romli: Selama Ini Kongkalikong, Nunggu Perintah Napi Baru Tegas!

Anies Baru Berani Tutup Holywings Sekarang, Sindiran Guntur Romli: Selama Ini Kongkalikong, Nunggu Perintah Napi Baru Tegas! Kredit Foto: Instagram/gunromli
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah berbagai kontroversi dan peninjauan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan akhirnya memberikan arahan untuk pencabutan izin 12 outlet Holywings di Jakarta. Keputusan Anies disambut baik oleh masyarakat terutama dengan berbagai kontroversi Holywings yang terjadi belakangan ini.

Menanggapi keputusan Anies Baswedan, Guntur Romli menyebut ada permintaan. Hal ini dinyatakan Guntur Romli di akun Twitternya @GunRomli pada Selasa (28/6/2022).

Baca Juga: Anies Cabut Izin Holywings, Gus Miftah Langsung Kasih Ayat Al-Quran: Kebenaran Telah Datang!

Guntur Romli sebut Permintaan Seorang Napi

Unggahan Twitter Guntur Romli juga mengutip dua tangkapan layar pemberitaan. Berita pertama soal Anies yang mencabut izin usaha. Sementara berita kedua adalah soal Habib Rizieq yang tegas meminta Gubernur DKI Jakarta cabut izin Holywings.

"Katanya selama ini izin belasan Holywings bermasalah. Tapi kok masih bebas buka? Kok tutup mata. Kok tutup mulut," tulis akun Twitter Guntur Romli.

"Eh baru ditutup setelah ada permintaan tegas dari seorang Napi," imbuhnya.

Baca Juga: Holywings di Kota Semarang Pilih Tutup Sendiri

Lebih lanjut, Guntur Romli menyatakan bahwa kalau benar masalah utama penutupan Holywings adalah soal perizinaan maka penutupannya harusnya sudah jauh-jauh hari.

"Selama ini ada pembiaran atau ada dugaan kongkalikong, masa nunggu perintah seorang napi baru tegas," tambahnya lagi.

Penutupan Hollywings oleh Pemprov DKI Jakarta

Belakangan viral di media sosial, bahwa Holywings mengadakan promo minuman keras yang diberikan secara gratis teruntuk pengunjung yang bernama Muhammad dan Maria. Sontak promo tersebut mengudang banyak kecaman dari berbagai pihak, karena dinilai terdapat unsur penistaan agama di dalamnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: