Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanggapan terhadap Misi Perdamaian Jokowi dan Jauhkan Bumi dari Perang

Tanggapan terhadap Misi Perdamaian Jokowi dan Jauhkan Bumi dari Perang Kredit Foto: Antara/Setpres/Agus Suparto

Setelah bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, misi perdamaian ini perlu dilanjutkan dalam kunjungan ke negara-negara besar di dalam G20 sendiri, utamanya China, yang sekarang tetap menahan diri. 

Jokowi juga perlu hadir berpidato di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyuarakan perdamaian dunia. Para menterinya perlu mempersiapkan panggung jika momentum kunjungan ini mendapat sambutan yang baik dari kedua belah pihak.  

Baca Juga: Anak Buah Dipastikan Hadiri G20 di Bali, Putin bakal Absen?

Diplomasi ke pihak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) perlu dilanjutkan lebih mendalam oleh para menterinya karena NATO merupakan akar dan sumber masalah konflik sekarang dan mendatang.

Memang aneh di masa damai saat ekonomi merupakan prioritas utama seluruh dunia, NATO justru unjuk kekuatan dan menggerek misi mendominasi dunia. 

Yang begitu naif, konflik mengerikan ini terjadi di dalam negara anggota G20 sendiri di saat keseluruhan anggota sering bertemu.

Ada keseimbangan yang tidak dijaga di mana organisasi lainnya seperti NATO terus melebarkan sayap di masa damai, yang justru dianggap ancaman bagi Putin. Ini akar masalah sehingga untuk mendamaikan tidak berada dalam posisi menyalahkan satu pihak, dengan argumen apa pun, tetapi kemudian memberi pembenaran pada yang lain. Kesalahan mengambil posisi di dalam PBB bisa dihapus dengan peran strategis yang sedang dilakukan Jokowi sekarang.

Posisi presidensi Indonesia di dalamnya sangat strategis dan menguntungkan bagi Jokowi dan Indonesia untuk berperan. Kelembagaan G20 sangat penting dan mungkin lebih penting dari PBB yang isinya negara gangster dengan watak untuk menguasai, mendominasi dan bahkan jika bisa meniadakan eksistensi negara tertentu. PBB sulit diharapkan berperan untuk mendamaikan perang Rusia-Ukraina karena posisinya sudah berpihak. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: