Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perspektif Anak-anak Harus Dijadikan Dasar dalam Penyusunan Regulasi Perlindungan Digital

Perspektif Anak-anak Harus Dijadikan Dasar dalam Penyusunan Regulasi Perlindungan Digital Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengajak anak-anak sebagai suara utama dalam penyempurnaan regulasi perlindungan di ruang digital melalui Forum Group Discussion (FGD) bersama anak-anak dari berbagai sekolah di Perpustakaan Komdigi, Jakarta Pusat, Selasa (18/02/2025).

Staf Khusus Menteri Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital, Raline Shah mengatakan suara dari anak-anak harus didengar guna menghadirkan regulasi digital yang melindungi.

Baca Juga: Kinerja MNC Digital (MSIN) Makin Cemerlang di 2024, Superapp Vision dan RCTI Jadi Motor Utama

“Anak-anak bukan sekadar pengguna, mereka adalah pemangku kepentingan utama. Mereka merasakan langsung dampak baik dan buruk dunia digital. Jika kita ingin regulasi yang benar-benar melindungi, kita harus mendengar mereka,” ujarnya, dikutip dari saiaran pers Komdigi, Rabu (19/2).

Regulasi yang disusun bukan sekadar wacana, tetapi harus berakar pada pengalaman nyata. Anak-anak berbagi cerita tentang betapa mudahnya mereka terpapar konten negatif, tekanan sosial di media digital, dan kurangnya kesadaran orang tua dalam mendampingi mereka saat berselancar di dunia maya.

“Banyak yang tidak kita lihat sebagai orang dewasa. Anak-anak menghadapi tantangan yang tidak selalu kita pahami. Perspektif mereka ini yang harus kita jadikan dasar dalam menyusun kebijakan,” tambah Raline.

Salah satu tantangan terbesar yang muncul adalah dampak media sosial terhadap kesehatan mental anak. Konten negatif yang merajalela bisa mengikis kepercayaan diri, menumbuhkan kecemasan, bahkan mendorong anak-anak ke dalam pergaulan yang berbahaya. Inilah urgensi bagi pemerintah untuk menciptakan regulasi yang benar-benar mampu melindungi generasi muda.

Namun, regulasi saja tidak cukup. Raline juga menyoroti pentingnya peran keluarga dalam membentuk kebiasaan digital yang sehat. 

“Kita bisa bikin aturan seketat apapun, tapi kalau di rumah anak-anak tidak mendapatkan contoh yang baik, semua akan percuma. Orang tua harus hadir, bukan hanya secara fisik, tapi juga dalam dunia digital anak-anak mereka,” tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: