Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Second Life Indonesia & Kafe Excelso: Edukasi untuk Bantu Kurangi Beban Perempuan pada Masa Pandemi

Second Life Indonesia & Kafe Excelso: Edukasi untuk Bantu Kurangi Beban Perempuan pada Masa Pandemi Kredit Foto: Second Life Indonesia.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak pada banyak aspek kehidupan perempuan di Indonesia. Beban perempuan di masa pandemi menjadi semakin tinggi. Ini terbukti di antaranya, dari meningkatnya masalah perceraian, kekerasan dalam rumah tangga serta jumlah perempuan dengan penyakit mental selama pandemi berlangsung. 

Berusaha membantu memberikan solusi, mengedukasi dan menginspirasi serta memberdayakan perempuan Indonesia selama masa pandemi; Café Excelso bekerja sama dengan Second Life Indonesia, sebuah platform pelatihan dan edukasi untuk memberikan harapan pada kehidupan kedua, mengadakan program siniar langsung sekaligus diskusi panel yang memberikan edukasi untuk melakukan pengaturan keuangan keluarga, merekatkan hubungan kasih dan keluarga kembali serta mengembangkan karir, setelah mendapatkan musibah atau pengalaman yang kurang menyenangkan selama masa pandemi.

Baca Juga: Atasi Pandemi, Bank Dunia Setujui Pembentukan Dana Perantara Keuangan

Diadakan perdana pada Sabtu, 2 Juli bertempat di Café Excelso Cilandak Town Square, program siniar langsung dan diskusi panel ini bekerja sama dengan siniar Eurekawomen, Gombal.Talk dan Live for Life, menyasar pada audiens kaum perempuan, terutama yang berusia 25 sampai dengan 45 tahun.

“Kami melibatkan berbagai narasumber ahli termasuk Marviana Arum, seorang perencana keuangan serta pengarang buku Semua Bisa Kaya; Joy Pauline, seorang Life Coach serta berbagai praktisi komunikasi dan penggiat komunitas perempuan, termasuk pembawa siniar Janda Becanda, Tania; pembawa siniar Kesandung Kawin, Candra Widanarko dan Wita Wibisono, serta Poppy Dihardjo dari Komunitas Perempuan Tanpa Stigma, untuk memberikan berbagai tips dan saran dalam menghadapi beragam masalah kehidupan perempuan selama pandemi,” ucap Myrna Soeryo mewakili Second Life Indonesia.

Myrna menambahkan beberapa data selama pandemi, seperti kenaikan angka perceraian sebesar 53.50% pada tahun 2021 menjadi 447.743 kasus, di mana sebanyak 337.343 kasus atau 75.34% perceraian terjadi karena cerai gugat dari pihak istri. Selain itu, 34% lembaga menyatakan adanya peningkatan pengaduan kekerasan dalam rumah tangga. Sebanyak 66% responden perempuan yang sudah menikah, menyatakan mengalami gangguan kesehatan mental selama pandemi seperti mudah cemas dan gelisah sebesar 50.6%,  mudah sedih 46.9% dan sulit berkonsentrasi 35.5%

Program ini diharapkan oleh Kafe Excelso dan Second Life Indonesia, bisa mengajak kaum perempuan Indonesia untuk terus menerus berupaya saling menguatkan dan bukan saling melemahkan, melalui berbagi pengetahuan dan kolaborasi. Didukung oleh berbagai pihak swasta seperti Supermom, platform pembanding harga dan pemberi rekomendasi produk keluarga terbesar di Asia Tenggara dan Flowra sanitary pads; Kafe Excelso dan Second Life Indonesia merasa optimis untuk melanjutkan program ini ke kota-kota lainnya di Indonesia.

Pangesti Boedhiman selaku Head of Corporate Communications Kapal Api Global menambahkan, “Kami menyambut baik antusiasme dari berbagai pihak dan mitra pelaksana yang turut mendukung program siniar langsung dan diskusi panel ini. Melihat sentimen positif dari berbagai pihak, kami berencana untuk melanjutkan program ini di Kafe Excelso cabang lainnya, baik di area Jabodetabek maupun kota besar lainnya, sekalian kami memperkenalkan berbagai pengetahuan tentang kopi.”.

“Program siniar langsung dan diskusi panel ini, diharapkan dapat mengedukasi dan menginspirasi banyak perempuan Indonesia, untuk tetap dapat merasa optimis dan melanjutkan hidup walaupun di tengah masa pandemi atau mendapatkan musibah lainnya,” tutup Myrna Soeryo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: