Kalau Ingin Siapkan Putra Mahkota, Jokowi Mesti Lakukan Ini Kata Refly Harun: Biar Dikenal sebagai Bapak Demokrasi
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengatakan, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin dikenang sebagai bapak demokrasi, maka harus mempertimbangkan dua hal, yakni PT nol persen dan Pemilu yang jujur dan adil.
"Bahwa seharusnya memang presidential threshold itu nol persen," kata Refly di kanal YouTube pribadinya dikutip pada Senin (4/6/2022).
Baca Juga: Soroti Presidential Threshold, Rocky Gerung Nggak Main-main Kali Ini: Semua Menjadi Koruptor!
Menurut Refly, Presidential threshold (PT) atau ambang batas pencalonan presiden nol persen memang seharusnya diwujudkan demi demokrasi.
"Pertama, hilangkan presidential threshold. Yang kedua netral dalam Pemilu dan siapkan Pemilu yang jujur dan adil," ucapnya.
Dengan begitu, Refly menilai nama Jokowi akan dikenang sebagai peletak dasar demokrasi yang substantif di Indonesia. Namun sebaliknya, jika Jokowi bertindak tidak netral dalam Pemilu 2024 mendatang, maka akan dianggap mencederai demokrasi.
"Kalau Presiden Jokowi memiliki minat mempersiapkan putra mahkota, bertindak tidak netral dalam Pemilu, melibatkan aparatur negara yang masih dikuasai untuk memenangkan calon tertentu, maka di situlah tindakan-tindakan yang mencederai demokrasi," jelasnya.
"Nah kita ingin Jokowi dikenal sebagai bapak demokrasi, bukan orang yang mencederai demokrasi," sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas