Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Greenpeace Keluhkan Pencemaran di Pulau Tidung

Greenpeace Keluhkan Pencemaran di Pulau Tidung Kredit Foto: Antara/Budi Candra Setya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hasil brand audit Greenpeace Indonesia Juni 2022 mengungkap tiga merek pencemar terbesar di Pulau Tidung. Melihat kenyataan ini, Greenpeace meminta agar produsen ikut bertanggung jawab dengan polusi plastik dengan mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai untuk produknya.  

“Dominasi sampah plastik yang berakhir di lingkungan kita tidak terelakkan lagi. Kami sudah mengambil, memilah, dan menghitung jumlah sampah dari berbagai merek yang kami temukan di Pulau Tidung pada awal bulan Juni 2022,” ujar Greenpeace melalui akun Instagramnya.

Greenpeace menyebutkan pencegahan sampah plastik ini tidak hanya tanggung jawab konsumen yang membuang sampah di pinggir pantai saja, tapi sudah saatnya produsen juga bertanggung jawab dengan polusi plastik dengan mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai untuk produknya.

Adapun tiga merek pencemar teratas di Pulau Tidung dari temuan Greenpeace itu di antaranya bungkus Indomie produk Indofood paling banyak ditemukan bungkus Indomie, bungkus rokok Gudang Garam, dan bungkus biscuit Roma produk Mayora.  Sedang tipe sampah tidak bermerek yang paling banyak ditemukan di Pulau Tidung adalah punting rokok, sedotan plastik, dan kantong plastik/kresek.

Dalam rangka memperingati Hari Isi Ulang Sedunia yang jatuh pada 16 Juni 2022 lalu, Greenpeace juga mengajak masyarakat untuk mengawali kehidupan berkelanjutan yang dimulai dari pemakaian wadah atau kemasan guna ulang dan isi ulang dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, organisasi lingkungan ini juga mengajak masayarakat untuk turut meminta produsen agar segera beralih ke produk refil dan reuse serta membuka peta jalan pengurangan sampah mereka ke publik.

“Kami akan terus mengkampanyekan pemakaian guna ulang ini melalui sosial media,” ujar Juru Kampanye Urban Greenpeace Indonesia, Muharram Atha Rasyadi. 

Dia mengatakan kampanye Greenpeace saat ini juga lebih mendorong ke arah produsen dengan mengajak masyarakat ikut meminta mereka agar beralih ke produk-produk refil dan mengurangi produk sekali pakai. ”Ada beberapa yang sedang kami rencananya ke depan. Ini masih in progress dan mungkin baru akan dilaksanakan dalam beberapa bulan ke depan,” katanya.   

Melalui akun Instagramnya, Greenpeace bahkan mengajak warganet yang sudah mulai menghindari plastik sekali pakai untuk membagikan pengalaman mereka. Salah satu akun bernama pebiyudha langsung membagikan pengalamannya dengan mengatakan,

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: