Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sumenep Jadi Kota dengan Angka Stunting Tinggi, Menko PMK Ajak Warga Ubah Pola Makan

Sumenep Jadi Kota dengan Angka Stunting Tinggi, Menko PMK Ajak Warga Ubah Pola Makan Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kabupaten (Kemenko PMK) mengungkapkan Sumenep menjadi salah datu daerah yang memiliki angka stunting tinggi di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka prevalensi stunting di Kabupaten Sumenep sebesar 29 persen. Ini merupakan tertinggi ke-5 di Provinsi Jawa Timur.

Mennko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa Kabupaten Sumenep seharusnya tidak memiliki angka stunting tinggi. 

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Ini Langkah Menko Muhadjir Effendy Tangani Wabah PMK

Muhadjir mengatakan Kabupaten Sumenep memiliki kekayaan alam dan kekayaan laut yang luar biasa yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah stunting pada anak. Namun, menurutnya, kesalahan yang menyebabkan stunting tinggi adalah kesalahan pola makan pada anak.

"Kabupaten Sumenep ini untuk ketersediaan bahan pangan saya kira sudah cukup. Cuma mungkin pola makannya yang harus dibenahi," ujar Muhadjir dalam siaran pers, Senin (4/7/2022).

Menko PMK meminta agar orang tua dapat mendorong dan membiasakan anak-anak mengkonsumsi makanan yang lebih bergizi seperti ikan laut.

"Termasuk mendorong membiasakan anak-anak untuk makan ikan. Baik cakalang, teri, kakap, tuna. Yang penting makan ikan laut. Karena itu mengandung asam folat yang tinggi. Asam folat itu sangat penting untuk pertumbuhan otak," ujarnya.

Dari orang tua balita yang ditengok Menko PMK didapatkan bahwa si anak lebih suka makan makanan ringan kemasan. Hal itu katanya tidak baik untuk dikonsumsi jangka panjang karena tidak bergizi dan banyak bahan kimia.

Karenanya, dia menyarankan agar orang tua lebih memberikan anak-anak makanan bergizi yang ada di alam Pulau Madura dan Kabupaten Sumenep. 

"Orang tua anak ini sudah saya sarankan jangan membiasakan anaknya makan snack olahan yang dibungkus bagus-bagus sebetulnya kemasannya isinya tidak bagus. Karena di situ mengandung zat kimia yang tidak bagus untuk anak," jelasnya. 

Muhadjir berharap, angka stunting di Kabupaten Sumenep bisa segera turun dan hingga sesuai dengan target nasional.

Baca Juga: Jokowi Emang Beda, Bisa Diterima Baik Rusia dan Ukraina, Walau Keduanya Sedang Konflik Bersenjata!

"Jadi di sini masih di atas rata-rata nasional. Harus kerja keras untuk capai 14 persen sesuai target nasional," pesannya.

Baca Juga: Anggaran Pilkada Serentak di Bali Capai Rp 456,9 Miliar Lebih

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: