Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Isu Gibran Ikut Pilkada DKI Jakarta Cuma Cek Ombak, Pengamat: Kalau Dipaksa Bertarung, Tantangannya Kompleks

Isu Gibran Ikut Pilkada DKI Jakarta Cuma Cek Ombak, Pengamat: Kalau Dipaksa Bertarung, Tantangannya Kompleks Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (tengah) berjalan menuju Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah untuk mengembalikan formulir pendaftaran pencalonan sebagai Wali Kota Surakarta di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2019). Berkas pendaftaran Gibran dinyatakan lengkap dan resmi terdaftar sebagai bakal calon Wali Kota Surakarta dari PDI Perjuangan pada Pilkada Tahun 2020. | Kredit Foto: Antara/R Rekotomo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Sosial Politik Herry Mendrofa menilai isu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan maju di Pilkada DKI Jakarta 2024 hanya untuk melihat reaksi publik atau cek ombak.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat dihubungi Suara.com pada Senin (4/7/2022). "Saya kira isu Gibran di DKI Jakarta sebenarnya cek ombak saja," ujar Herry.

Baca Juga: Ternyata Wacana Gibran Maju di Pilgub DKI Cuman Cek Ombak, Ia Belum Punya Prestasi atau Inovasi

Menurutnya, banyak tantangan yang harus dihadapi Gibran, jika ingin bertarung di Pilgub DKI. Tantangan tersebut di antaranya faktor pesaing yang namanya telah dikenal publik lebih dulu seperti Anies Baswedan, Ahmad Riza Patria, Ahmad Sahroni hingga Airin Rachmi Diany.

"Lagi pula jika Gibran dipaksa bertarung pun ke DKI tantangannya cukup kompleks, bisa dari faktor petahana seperti Anies dan Riza maupun politisi moncer lainnya misalnya Ahmad Sahroni atau Airin Rachmi," tuturnya.

Baca Juga: Gibran Diisukan Maju Di Pilgub DKI, Anak Buah Prabowo Sebut Gerindra Akan...

Selain itu, Herry menuturkan faktor tantangan yang akan dihadapi Gibran untuk maju di Pilgub DKI yaitu pengalaman. Pasalnya kata Herry, Gibran belum memiliki pengalaman yang jauh lebih lama seperti sang ayah, Presiden Jokowi yang juga mantan Wali Kota Solo.

"Perlu diketahui Gibran bukan Jokowi, dalam konteks kepemimpinan di Solo, Jokowi selesai 2 periode dan idealnya Gibran baiknya mengikuti hal ini. Soal pengalaman, Gibran kan belum genap dalam hal memimpin Solo," papar Herry.

"Belum ada yang bisa dianggap prestasi atau inovasi. Artinya belum teruji," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: