Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bikin Gaduh Publik Gegara Tuduhan yang Nggak Main-main, Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Minta Maaf

Bikin Gaduh Publik Gegara Tuduhan yang Nggak Main-main, Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Minta Maaf Kredit Foto: Imamatul Silfia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Yayasan kemanuasiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) tersandung tuduhan yang nggak main-main. Mulai dari penyelewengan dana sampai gaji fantastis para petinggi jadi sorotan. Kini ACT pun mendapat sorotan tajam dari publik.

Baru-baru ini viral di media sosial imbas dari pemberitaan di Majalah Tempo tentang isu penyelewengan dana umat yang dilakukan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Isu ini kemudian ditanggapi beragam bahkan memunculkan tagar 'aksi cepat tilep' yang diplesetkan dari ACT. Selain itu muncul juga tagar 'jangan percaya act'.

Terkait hal ini, Presiden ACT Ibnu Khajar menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia. 

"Permohonan maaf yang luar biasa sebesar-besarnya kepada masyarakat mungkin masyarakat kurang nyaman terhadap pemberitaan," ujar Ibnu dalam konferensi pers yang digelar di Kantor ACT, Jakarta Selatan, Senin (4/7/2022).

Baca Juga: Heboh Soal Klaim Jokowi Sampaikan Pesan Zelensky ke Putin, Rocky Gerung Malah Bikin Pantun Menohok: Beli Kedondong Jangan Diborong… Cakep!

Ibnu memastikan ACT merupakan lembaga kemanusiaan yang terdaftar di Kementerian Sosial, bukan lembaga amil zakat. Bahkan Ibnu mengklaim ACT merupakan Non Goverment Organization (NGO) yang sudah berkiprah do 47 negara. 

"ACT memiliki entitas sumber daya mewakili bangsa ini mendistribusikan bantuan ke banyak negara. Aksi Cepat Tanggap menjadi penyalur bantuan kebaikan para dermawan, sebagai lembaga kemanusiaan yang dipercayai masyarakat melalui program kemanusiaan, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan juga emergency. Ini perlu kami sampaikan di awal," paparnya. []

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: