Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahas Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Analisis Refly Harun Ngeri-ngeri Sedap Sampai Sebut Anies Baswedan: Jangan Kaget...

Bahas Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Analisis Refly Harun Ngeri-ngeri Sedap Sampai Sebut Anies Baswedan: Jangan Kaget... Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk oleh Golkar, PPP, dan PAN masih terus menjadi sorotan publik terkait langkah mereka menuju 2024.

Meski termasuk yang awal membentuk koalisi, sampai sekarang KIB masih belum memberi sinyal kuat siapa yang akan menjadi Capres yang mereka akan dukung.

Mengenai langkah atau manuver KIB ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun ikut berkomentar. Refly menyebut bahwa KIB manuver KIB “aneh”.

“Ketika mialnya KIB bekerja, ini agak aneh sesungguhnya karena KIB sendiri tidak pernah menyatakan siapa capres dan cawapresnya,” jelas Refly melalui kanal Youtubenya dikutip Rabu (6/7/22).

Refly menyebut bahwa selama ini KIB hanya mengatakan membangun koalisi dan bekerja sama, soal capres tau sosok yang didukung mereka masih belum tegas.

Baca Juga: Anies Baswedan Dihantam Isu Dekat Oligarki Gegara Resmikan Chinatown Glodok, Penjelasan Rocky Gerung Nggak Main-main, Simak!

Atas dasar itu, Refly mengungkapkan spekulasi yang paling mudah dipahami yakni bahwa KIB adalah “kendaraan politik” yang bisa dimanfaatkan siapa saja.

“Karena itu muncul spekulasi paling gampang, ini (KIB) adalah kendaraan yang bisa dimanfaatkan siapa saja,” lanjut Refly.

Hal ini menurut Refly makin terasa kuat jika dikaitkan dengan keterangan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan saat wawancara bersamanya.

Baca Juga: Eks “Tangan Kanan” Ahok dan Pentolan PSI "Membelot" Dukung Anies Baswedan, Refly Harun Sampaikan Pertanyaan yang Nggak Main-main, Simak!

Refly pun mengingatkan agar tidak kaget apabila nanti Anies Baswedan pada akhirnya memanfaatkan KIB ini.

“Ini menujukkan bahwa sesungguhnya yang mereka bentuk itu semacam kendaraan politik dan ini bisa dimanfaatkan siapa saja. Jangan kaget tiba-tiba yang memanfaatkan KIB Anies Baswedan," jelas Refly.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: