Saling Balas Cuitan di Twitter, Schiff dan Nayib Adu Komentar Bank Vs Bitcoin
Sejak penutupan banknya di Puerto Riko, Peter Schiff kini berada di ujung tanduk sebagai penerima pendukung Bitcoin (BTC), mengingat bahwa ini mungkin tidak akan terjadi jika dia menggunakan BTC.
Melansir dari Cointelegraph, Jumat (8/7/2022), penutupan bank Peter Schiff mendapat sorotan terkait mengapa Bitcoin sangat penting untuk kebebasan finansial. Yang terbaru, dengan mengejek Schiff, tidak lain adalah Presiden El Salvador, Nayib Bukele yang telah melakukan bagian dari interaksi dengannya sejak El Salvador mengadopsi BTC sebagai alat pembayaran yang sah tahun lalu.
Bukele menanggapi salah satu tweet yang dibuat oleh Schiff pada Januari tahun ini. Dalam cuitan tersebut Schiff mengutarakan kritik terhadap BTC dan memprediksi bahwa orang-orang seperti CEO MicroStrategy, Michael Saylor dan Bukele sendiri pada akhirnya harus menjual kepemilikan BTC mereka saat harga turun. Membalas pesan tersebut, Presiden Nayib Bukele akhirnya menanggapi cuitan tersebut dengan menanyakan tentang kabar banknya.
Baca Juga: Tidak Terpengaruh Saat Pasar Beruang, Investor Ini Malah Beli Lebih Banyak Bitcoin
Pertukaran antara kedua kritikus itu datang ketika pasar keuangan global berada dalam reruntuhan. Di satu sisi, pasar kripto telah kehilangan lebih dari 60% kapitalisasi pasarnya dari atas, dan di sisi lain, pasar ekuitas berada pada titik terendah sepanjang masa.
#Bitcoin has failed to live up to the hype and those institutions that put a toe in the water last year are not likely to take the plunge. This year most will opt to cut their losses and sell. I doubt @saylor and @nayibbukele have enough dry powder to keep the market propped up.
— Peter Schiff (@PeterSchiff) January 18, 2022
Schiff cukup vokal tentang penutupan banknya dan telah menyalahkan pemerintah daerah yang korup untuk hal itu. Dia mengatakan bahwa pemerintah secara ilegal berusaha memerasnya karena mengkritik mereka.
Sementara Schiff mengklaim bank itu ditutup karena kritiknya terhadap pemerintah, ia juga menyoroti bagaimana lembaga keuangan terpusat seperti bank sering membatasi kebebasan finansial. Harga BTC mungkin berfluktuasi dari waktu ke waktu, tetapi pemiliknya memegang kendali penuh atas dana mereka jika mereka belum menempatkannya di bursa terpusat.
The IRS and J5 targeted my bank due to my outspoken criticism of excess government taxation and regulation. Their illegal efforts to punish free speech, deprive me of property without due process, and needlessly put thousands of customers at risk, actually justifies my criticism.
— Peter Schiff (@PeterSchiff) July 6, 2022
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: