Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah Kepunahan Budaya Indonesia dengan Digitalisasi Budaya

Cegah Kepunahan Budaya Indonesia dengan Digitalisasi Budaya Kredit Foto: Unsplash/NordWood Themes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kemajuan teknologi memudahkan segalanya. Digitalisasi bisa mencegah kebudayaan Indonesia tergantikan di dunia digital sehingga setiap masyarakat harus mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan daya guna kebudayaan Indonesia.

Managing Director D&D Consulting & Founder Assessme.id, Ni Made Sudaryani SSi. MM saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, Senin (4/7), menjelaskan bahwa Indonesia harus mendigitalisasi budaya supaya tidak hilang, mengabur, atau bahkan digantikan budaya asing.

Baca Juga: Budaya Digital Harus Jadi Landasan Berperilaku Pengguna Internet

"Jangan sampai terjadi seperti itu, padahal budaya kita bagus. Kita harus sadar bahwa sangat baik bagi kita mulai melakukan kegiatan-kegiatan dalam upaya mendigitalisasi budaya untuk mengamankan budaya," kata Ni Made Sudaryani, mengutip siaran persnya di Jakarta, Jumat (8/7).

Digitalisasi budaya memungkinkan masyarakat mendokumentasikan kekayaan budaya dan dapat menjadi peluang mewujudkan kreativitas. Sekmentasi konten akan terjadi, mengingat kebudayaan Indonesia beragam. Peninggalan sejarah, adat istiadat, kerajinan, seni budaya, hingga kuliner bisa menjadi pilihan.

Sekarang ini generasi muda Indonesia berkonsentrasi terhadap perkembangan fashion sehingga bisa mempromosikan kain batik dan tenun Indonesia yang memiliki kekhasan di setiap daerah. Konsistensi dalam promosi akan membangun persepsi/branding dan menciptakan peluang bisnis.

"Terpenting kita kreatif, bisa membuat konten apapun. Kalau dikemas bisa memiliki akan nilai jual," ujar Sudaryani.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Managing Director D&D Consulting & Founder Assessme.id, Ni Made Sudaryani SSi. MM. Kemudian Relawan Mafindo Mojokerto, Puradian Wiryadigda M.A, serta Pengurus RTIK Jember dan Pegiat Digital, Muhammad Andrian Dhimas Nadindra S.Kom.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Literasi Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: