Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Shinzo Abe, PM Jepang Terlama dalam Sejarah, Ditembak Orang Tak Dikenal di Dada

Shinzo Abe, PM Jepang Terlama dalam Sejarah, Ditembak Orang Tak Dikenal di Dada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berjalan menuruni podium setelah memberikan keterangan media mengenai pengunduran dirinya di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo, Jepang, Jumat (28/8/2020). | Kredit Foto: Antara/Franck Robichon/Pool via REUTERS
Warta Ekonomi, Tokyo -

Shinzo Abe adalah Perdana Menteri Jepang terlama dalam sejarah sebelum ia mengundurkan diri pada tahun 2020. Dia mundur karena alasan kesehatan. 

Abe menderita radang usus besar, penyakit radang usus yang tidak dapat disembuhkan, yang juga merupakan faktor pengunduran dirinya yang tiba-tiba sebagai perdana menteri pada 2007, mengakhiri masa jabatan pertamanya setelah lebih dari satu tahun menjabat.

Baca Juga: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak di Dada

"Hampir delapan tahun saya mengendalikan penyakit kronis saya, namun tahun ini pada bulan Juni saya melakukan pemeriksaan rutin dan ada tanda-tanda penyakit itu," katanya pada Agustus 2020, saat mengumumkan pengunduran dirinya, dikutip dari CNN.

Pada periode pertama masa jabatan Abe, kontroversi dan kesehatan yang memburuk mewarnai kepemimpinannya.

Ia mengundurkan diri sebagai pemimpin partai dan perdana menteri pada 2007, akhirnya kembali ke kedua posisi pada 2012.

Setelah kembali sebagai pemimpin, ia menjadi kekuatan dominan dalam politik Jepang, memenangkan masa jabatan ketiga dengan telak pada 2017 dan keempat pada 2019.

Abe dikabarkan dilarikan ke rumah sakit pada Jumat (8/7/2022) sore waktu setempat setelah kemungkinan penembakan saat berpidato di kota Nara, menurut penyiar publik NHK. Nara terletak tepat di sebelah timur Osaka.

Abe menjabat sebagai Perdana Menteri dari 2006 hingga 2007 dan lagi dari 2012 hingga 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: