Bukan Puan atau Anies Baswedan, Prabowo Disarankan Gandeng Tokoh Ini untuk 2024
Sedangkan untuk tokoh NU yang juga Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, Pangi menilai, meski punya tiket partai, namun tak terlalu menguntungkan Prabowo, karena solidaritas dukungan elite dan grass root NU belum tentu kuat menopang saat berpasangan dengan pria yang akrab disapa Cak Imin itu. “Sekarang hubungannya PKB dan NU agak korslet, khususnya dengan Cak Imin,” pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan menilai, Cak Imin belum dapat mengikat para pemilih nahdliyin. “Perlu figur yang bisa ikat semua itu. Nah, Cak Imin dianggap belum mampu. Buktinya elektabilitasnya sampai hari ini masih di bawah seperti kata Mbak Yenny,” kata Djayadi dalam diskusi Total Politik di bilangan Jakarta Selatan, pekan lalu.
Dikatakan, masyarakat Indonesia yang mengaku sebagai anggota NU aktif dan nonaktif capai 21 persen. Sementara warga Indonesia yang terafiliasi dengan nahdliyin ada sekitar 50 persen. Namun, elektabilitas Cak Imin masih rendah. Survei Indikator Politik 14-19 April 2022 elektabilitas Cak Imin hanya 0,5 persen. Sementara hasil survei Charta Politika 10-17 April 2022 menunjukkan elektabilitas Cak Imin hanya 1,3 persen.
“Ditambah orang tahu Cak Imin dan Gus Yahya tak harmonis. Partainya, PKB, koalisi memerlukannya. Tapi apakah mereka setuju Cak Imin jadi calon. Itu jadi masalah. Karena belum tentu Cak Imin bisa membawa suara NU,” kata dia.
Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKB, Daniel Johan menegaskan, Cak Imin terbukti sukses membawa PKB menjadi partai besar dan berpengaruh di kancah politik nasional.
“Gus Muhaimin membawa hoki. Beliau dapat dukungan solid dari nahdiliyin. Dan jelas mampu mengambil suara nahdliyin terbukti dalam survei-survei PKB, yang basis masa terbesarnya kaum sarungan. Selalu lima besar,” kata Daniel kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Dikatakan, konsolidasi PKB dan Gus Muhaimin dengan nahdiliyin, khususnya masyarakat tradisional sarungan sejauh ini berjalan baik. Cak Imin selalu diterima dan didukung saat menyambangi pondok pesantren kultural, kiai khos, dan basis massa tradisional NU. “Bahwa ada kesan sedang beda pandangan dengan NU, itu kan dinamika biasa. Intinya, akar rumput NU solid dukung Gus Muhaimin,” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar