Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, dalam pemberdayaan koperasi, pemerintah saat ini tengah fokus dengan menyasar sektor rill sebagai sektor yang memiliki koefisiensi tumbuh tinggi dan potensi nilai tambah yang besar.
Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan program yang tertuang dalam Peraturan Presiden (PP) NO 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024, dikembangkan korporatisasi petani dan nelayan (pangan) melalui koperasi guna mendukung kemandirian pangan nasional berbasis keunggulan komoditas lokal.
Baca Juga: Kuelap Dorong Koperasi Go Digital, Hadir hingga Daerah Terpencil
"Beberapa pilot project sedang dijalankan sebagai manifestasi program korporatisasi petani dan nelayan (pangan) melalui koperasi," kata MenKopUKM dalma keterangan tertulisnya, Rabu (13/7/2022).
Teten menjelaskan, pengembangan budidaya dan hilirisasi kacang koro, sebagai substitusi kacang kedelai yang sebagian besar masih diimpor. Selain itu, hilirisasi sawit rakyat berbasis koperasi untuk melakukan pengolahan minyak makan merah sebagai alternatif minyak goreng.
Baca Juga: Kemenkop-UKM: Perlu Kerja Sama dalam Wujudkan Koperasi dan UKM Berkualitas
Teten juga menambahkan, pendampingan bagi koperasi perikanan untuk memperbaiki tata kelola manajemen usaha dan peningkatan kapasitas produksi, perluasan akses pasar, dan peningkatan nilai tambah produk olahan perikanan.
"Terakhir pendampingan bagi koperasi pengelola Rumah Produksi Bersama sehingga terjadi standardisasi produk pada komoditas minyak nilam, jahe, kayu/rotan, kelapa, dan daging sapi," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: