Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pejabat Maladewa Beber Informasi Mahal: Gotabaya Rajapaksa Siap Terbang ke Singapura, Lalu ke Arab Saudi

Pejabat Maladewa Beber Informasi Mahal: Gotabaya Rajapaksa Siap Terbang ke Singapura, Lalu ke Arab Saudi Kredit Foto: Reuters/Dinuka Liyanawatte
Warta Ekonomi, New Delhi -

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah meninggalkan Maladewa menuju Singapura, dari mana ia akan menuju ke Arab Saudi, Associated Press melaporkan, Kamis (14/7/2022).

Pemimpin berusia 73 tahun itu naik pesawat Saudi Airlines pada Rabu (13/7/2022) yang akan membawanya ke Singapura dan kemudian ke Jeddah di Arab Saudi, kata seorang pejabat pemerintah Maladewa kepada Associated Press.

Baca Juga: 10 Poin Perkembangan Krisis Ekonomi Sri Lanka Usai Gotabaya Rajapaksa Kabur

Rajapaksa telah meninggalkan Sri Lanka bersama istri dan dua pengawalnya. Dia disambut di bandara oleh pembicara Mohamed Nasheed. Rajapaksa melarikan diri dari negara itu pada hari dia seharusnya menyerahkan pengunduran dirinya.

Keputusannya untuk mundur terjadi setelah para pengunjuk rasa menyerbu istana kepresidenannya pada Sabtu (9/7/2022), menuntut dia dan perdana menteri Ranil Wickremesinghe mundur.

Namun, para pengunjuk rasa mengatakan mereka akan mengosongkan gedung-gedung pemerintah yang disita oleh mereka selama protes.

"Kami secara damai mundur dari Istana Kepresidenan, Sekretariat Presiden dan Kantor Perdana Menteri dengan segera, tetapi akan melanjutkan perjuangan kami," kata seorang juru bicara.

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, yang sekarang menjadi penjabat presiden, mengarahkan militer untuk menggunakan kekuatan untuk memadamkan protes. Namun, tentara Sri Lanka telah menolak instruksi tersebut.

Dengan tenggat waktu pengunduran diri yang telah terlewati, juru bicara Sri Lanka Mahinda Yapa Abeywardena mengatakan Rajapaksa harus menyerahkan pengunduran dirinya atau dia akan dipaksa untuk mempertimbangkan opsi lain untuk memecatnya, PTI telah melaporkan.

Dia mengatakan bahwa sejak penjabat Presiden telah ditunjuk, Kantor Pembicara sedang menjajaki ketentuan hukum untuk mempertimbangkan opsi "telah mengosongkan jabatannya" jika Presiden tidak tender dalam surat pengunduran dirinya, laporan oleh News First Lanka ditambahkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: