Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terapkan Green Energy, Phapros Berhasil Lakukan Efisiensi Sebesar 12, 9% per Tahun

Terapkan Green Energy, Phapros Berhasil Lakukan Efisiensi Sebesar 12, 9% per Tahun Kredit Foto: Phapros
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan farmasi PT Phapros Tbk, bagian dari holding BUMN farmasi, menerapkan energi hijau (green energy) sebagai salah satu kebijakan dan standar produksinya. Inisiatif ini dilakukan guna membantu pemerintah mencapai target net-zero emission pada 2060.

"Pada sektor farmasi, kami berupaya mewujudkan target tersebut melalui program-program yang sudah menjadi komitmen perusahaan dalam mengusung konsep green energy," ujar Hadi Kardoko, Direktur Utama PT Phapros Tbk, dalam keterangan tertulis, Kamis (14/7/2022).

Salah satu langkah nyata yang dilakukan perusahaan adalah mengonversi energi BBM solar ke CNG (Compressed Natural Gas) yang didukung dengan penggunaan Green Chiller Hydrokarbon dan panel solar.

Baca Juga: Bakal Lebarkan Sayap Bisnis PLTS ke Sulawesi, Sun Energy Incar Perusahan Nikel

"Hasilnya, Phapros berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 790 ton per tahun," katanya.

Selain karbon, perusahaan juga berkomitmen menurunkan penggunaan air guna menghindari pemborosan pada proses produksi. Menurut Hadi, perusahaan memanfaatkan teknologi washing steriline pada fasilitas produksi produk injeksi Phapros. Perusahaan melakukan modifikasi pada mesin-mesin tersebut sehingga diklaim berhasil menurunkan konsumsi air hingga 50 persen atau 225 ribu liter per tahun.

Phapros, tambah Hadi, juga memanfaatkan generator N2 dan O2 untuk mereduksi penggunaan waste tabung gas.

"Secara umum, komitmen kami untuk energi hijau ini telah meningkatkan efisiensi perusahaan sebesar 12,9 persen per tahun. Tentu ini merupakan suatu hal yang sangat positif bagi sebuah perusahaan farmasi yang identik dengan polusi karbon dalam kegiatan manufakturnya," tuturnya.

"Kami akan terus berinovasi dalam mengurangi emisi gas karbon pada proses produksi sehingga nantinya dalam jangka panjang kita bisa berkontribusi terhadap perbaikan iklim dunia," tutup Hadi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: