Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) Teten Masduki mengatakan bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) terus melakukan percepatan dalam kemajuan UMKM dengan memperkuat ekosistem UMKM dan koperasi agar mampu berdaya saing lebih kuat kembali.
Menurutnya, di hulu porsi kredit perbankan untuk UMKM ditingkatkan dari 20% menjadi 30% di 2024. Langkah ini diikuti dengan peningkatan pembiayaan KUR untuk UMKM menjadi Rp373,17 triliun di 2022 dan pembiayaan LPDB untuk Koperasi menjadi Rp1,8 triliun. Selain itu, langkah ini juga diikuti dengan percepatan pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada pelaku UMKM. Data ini penting agar pembinaan ke depan lebih terarah.
Baca Juga: Kemenkop-UKM Teken MoU guna Perkuat UMKM di Rest Area
"Data ini penting agar pembinaan ke depan lebih terarah. Alhamdulillah, per 7 Juli 2022 telah diterbitkan sebanyak 1.5 juta lebih NIB atau 61,6% dari target 2022," kata Menkop-UKM Teten dalam sambutanya di Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma, Brebes, Jumat (15/7/2022).
Dalam hal ini, Kemenkop-UKM memiliki cara strategis untuk memperkuat ketahanan serta daya saing KUMKM, yaitu pendataan lengkap KUMKM guna menguatkan integrasi standarisasi data koperasi dan UMKM. Selain itu, Major Project untuk kolaborasi dan peningkatan nilai tambah melalui rumah produksi bersama.
"Penumbuhan wirausaha produktif serta penghapusan kemiskinan ekstrem melalui peningkatan skala usaha mikro menuju sejahtera. Serta, pengelolaan koperasi modern, yaitu korporatisasi pangan melalui koperasi dan modeling koperasi moderen," ujar Teten.
Baca Juga: Peringati Hari Koperasi Nasional, MenKopUKM Tekankan Penguatan Ekosistem Kelembagaan Koperasi
Lanjut Teten, terkait pembiayaan, pemerintah meningkatkan peningkatan plafon KUR di tahun 2022 (termasuk di dalamnya KUR Supermikro dan KUR Mikro) serta perpanjangan subsidi bunga KUR 3%. Saat ini, KUR telah terserap Rp168,3 triliun atau 45,11 persen dari total plafond Rp373,17 triliun dengan 3,6 juta debitur (per 22 Juni 2022). Selain itu, bagi koperasi, disediakan penguatan modal kerja dengan bunga rendah melalui LPDB-KUMKM.
"Di hilirnya, akses pasar terhadap produk UMKM dan koperasi terus diperkuat. Kebijakan afirmasi sebesar 40% belanja pemerintah untuk menyerap produk-produk UMKM dan koperasi. Per tanggal 27 Juni 2022 kemarin Pencadangan untuk UMK dalam Rencana Umum Pengadaan (RUP) sebesar Rp301,8 triliun," tegas Teten.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum