Anies Baswedan Sulit Bersaing di Pencapresan 2024 Gara-gara Ini, Pengamat Buka-bukaan: Anies Tidak Punya Panggung!
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan segera mengakhiri jabatannya memimpin Ibu Kota pada Oktober 2022. Hal ini dinilai Pengamat politik Ujang Komarudin akan menjadi masa yang penuh tantangan untuk Anies
Setelah usainya masa jabatan sebagai Gubernur, Ujang mengatakan elektabilitas Anies Baswedan bisa mengalami penurunan drastis. Ia menyebut, dalam posisi tersebut Anies tidak akan lagi memiliki panggung.
Baca Juga: Anies Baswedan Didesak PDIP untuk Segera Lakukan Ini
Padahal, panggung dari jabatan ini sangat penting terutama menjelang gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Seperti diketahui, Anies menjadi salah satu tokoh yang digadang-gadang bakal maju sebagai calon presiden (capres) di 2024 mendatang.
"Kalau tidak punya jabatan, tidak punya posisi atau tidak jadi gubernur lagi ini menjadi tantangan tersendiri karena tidak punya panggung bagi Anies," kata Ujang di Jakarta, Selasa (19/7/2022).
Menurut Ujang, kalau Anies mampu menjaga elektabilitasnya maka dia masih bisa bersaing untuk menjadi calon presiden.
Baca Juga: Karya Anies Baswedan Diungkap, Salah Satunya Bangun Kampung Gusuran Ahok
"Tetapi kalau nanti jabatannya tidak ada kan bisa jadi nanti elektabilitasnya akan rendah atau turun. Nah, kalau itu terjadi, ya, akan sulit untuk bersaing di pencapresan," ucap Ujang.
Sebagai orang nonparpol, Anies harus memiliki elektabilitas yang tinggi agar dilirik parpol menjadi capres. Ujang pun menanggapi hasil survei Indopol yang menunjukkan pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meraih dukungan tertinggi dari publik.
Menurutnya keduanya memang memang bisa menarik pemilih muda jika partai pengusungnya bisa bekerja sama. "Kalau formulanya NasDem mendukung Anies Baswedan, Demokrat mendukung AHY baru ketemu, ditambah dengan kekuatan dari PKS," pungkas Ujang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas