Ya Ampun... Berpelukan dengan Irjen Ferdy Sambo, Kapolda Fadil Imran Langgar Aturan? Pakar Hukum Tegas Singgung Nama Napoleon Bonaparte
“Kalau polresnya sudah melakukan penyidikan Kapoldanya kemudian memeluk dan mencium kening dan mengatakan ‘ini adik asuh saya, saya ikut prihatin’ itu tidak dibenarkan. Jadi dari sisi etika itu sudah tidak benar,” tambahnya.
Taufik bahkan mengklaim telah berbicara dengan jajaran kepolisian yang memiliki sejumlah jabatan dan membenarkan bahwa apa yang dilakukan oleh Fadil Imran tersebut tidaklah tepat.
“Dan saya sudah membahas ini secara offline dengan kawan-kawan yang duduk di kepolisian yang memiliki sejumlah jabatan, termasuk orang dekat yang saat ini menjadi pusaran. Jadi mereka membenarkan pernyataan saya, tidak etis itu,” ungkapnya.
Napoleon Bonaparte
Lanjut Taufik, ASN dalam hal ini polisi, tidak boleh diberi bantuan hukum. Taufiq memberikan contoh yakni kasus Irjen Napoleon Bonaparte.
“Di ASN itu orang yang kena masalah, jangankan disupport diberi bantuan hukum saja tidak boleh. Coba kita lihat sekarang Irjen Napoleon Bonaparte, apakah institusi Polri menjenguk dan memberikan support? Kan tidak,” ungkapnya.
Penjelasan Fadil Imran
Fadil Imran mengaku momen dia berpelukan dengan Ferdy Sambo yang menangis itu untuk memberikan support terhadap masalah cobaan yang sedang dialami.
"Saya memberikan support pada adik saya Sambo, agar tegar menghadapi cobaan ini. Ini tidak mudah dan dapat menimpa siapa saja," ujar Fadil kepada awak media, dikutip dari laman republika, Selasa (19/7/22).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto