Alasan Keluarga Tak Percaya Brigadir J Tewas Ditembak: Mohon Bentuk Tim Khusus yang Lebih Independen, Pak Kapolri!
Hal tersebut, dikatakan Dedi, agar tak menjadi asumsi dan spekulasi. "Kami (Polri) menyampaikan, dalam hal ini tolong, orang-orang yang expert (ahli berpengalaman) di bidangnya itu yang menyampaikan. Luka-luka versi yang lain itu, disampaikan oleh orang yang bukan expert, ini akan membawa persepsi-persepsi, spekulasi-spekulasi lagi," ujar Dedi menambahkan.
Namun begitu, kata Dedi, Polri menerima semua masukan dan kritik juga saran demi pengungkapan dan penyidikan tembak-menembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah Irjen Sambo tersebut. "Bapak Kapolri memerintahkan agar kasus ini diungkap secara objektif dan transparan," ujar Dedi.
Baca Juga: Ferdy Sambo Sedang Tes PCR saat Penembakan Brigadir J Terjadi, Tim Khusus Bakal Telusuri
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) juga telah menuntaskan kunjungan pemantauan ke rumah Irjen Ferdy Sambo yang menjadi lokasi meninggalnya Brigadir J. Namun, Kompolnas enggan mengungkapkan hasil peninjauan. Anggota Kompolnas Yusuf Warsyim menyampaikan peninjauan rumah Ferdy Sambo guna mendapatkan informasi dan data akurat atas peristiwa yang terjadi.
Kompolnas turut memastikan penyidikan berlangsung sesuai mekanisme yang ada. "Ya betul (sudah ke rumah Sambo). Kami cek TKP dan monitor langsung olah TKP oleh penyidik," kata Anggota Kompolnas Yusuf Warsyim, kepada Republika, Rabu (20/7/2022).
Yusuf menjelaskan, kegiatan Kompolnas ke rumah Ferdy Sambo dalam rangka membuat konstruksi peristiwa. Nantinya, hasil kunjungan itu disampaikan langsung kepada tim khusus yang dibentuk Kapolri. "Kompolnas sendiri tidak berwenang melakukan penyelidikan, apalagi penyidikan. Ini semata-mata melaksanakan fungsi pengawasan terhadap penyelidikan dan penyidikan," ucap Yusuf.
Walau demikian, Yusuf enggan menerangkan hasil pemantauan Kompolnas di rumah Ferdy Sambo. Ia beralasan hal itu belum dapat disampaikan kepada masyarakat. "Itu masuk ke materi penyidikan penyidik, belum bisa diungkap ke publik," ujar Yusuf.
Akibat kasus tewasnya Brigadir J, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah mencopot sementara Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam Mabes Polri. Pelucutan jabatan sementara itu dilakukan demi objektivitas penyidikan dan pengungkapan kasus tembak-menembak antara Brigpol J dan Bharada E di rumah Sambo. Kapolri menyerahkan sementara tanggung jawab jabatan Kadiv Propam kepada Wakapolri Komisaris Jenderal (Komjen) Gatot Eddy Pramono.
Brigadir J disebut meninggal pada Jumat (8/7/2022) di rumah dinas Irjen Sambo, di kawasan Duren Tiga, Jaksel. Dia dikatakan tewas ditembak Bharada E, anggota polisi yang berdinas di Divisi Propam Polri, di bawah komando Irjen Sambo.
Polisi mengatakan, keduanya baku tembak menggunakan senjata api berpeluru tajam aktif. Dari hasil penyidikan oleh Polres Jaksel disebutkan, Brigadir J yang pertama menembak ke arah Bharada E. Dikatakan tujuh peluru keluar dari laras HS-16 milik Brigadir J untuk menyerang E. Bharada E lalu membalas tembakan dengan melakukan rentetan pelatuk sebanyak lima kali menggunakan Glock-17.
Kesimpulan awal penyidikan oleh Polres Jaksel, Selasa (12/7/2022), disebutkan insiden tersebut berawal dari adanya dugaan pelecehan seksual dan ancaman yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Irjen Sambo, Putri Sambo. Dikatakan, aksi Bharada E menembak mati rekannya sesama anggota Propam itu untuk melindungi diri dari ancaman dan serangan Brigadir J, termasuk untuk melindungi Nyonya Sambo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: