Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Tetap Kritis Tak Ada Masalah', Habib Rizieq Boleh Vokal Kritik Pemerintahan Jokowi Lagi, Asal...

'Tetap Kritis Tak Ada Masalah', Habib Rizieq Boleh Vokal Kritik Pemerintahan Jokowi Lagi, Asal... Kredit Foto: Antara/Fauzan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Telah dinyatakan bebas bersyarakat, sejumlah pihak terutama kalangan publik khawatir pandangan salah seorang cucu nabi, Habib Rizieq Shihab yang diketahui kerap berseberangan dengan Pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi akan menimbulkan polemik baru.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi mengatakan tak perlu khawatir selama semua itu hanya kritik yang membangun dan tak menyalahi aturan.

Baca Juga: Cucu Nabi Telah Bebas, Tokoh GP Ansor Harap Habib Rizieq Belajar, Jangan Tuduh Negara Sembarangan

"Kembali kepada beliau dan tentu sepanjang kritiknya kritik membangun, tidak dalam konteks fitnah ataupun menyerang pribadi-pribadi, saya kira tidak ada masalah. Tetap kritis tak ada masalah," katanya, dikutip dari Suara.com.

Selain itu, dirinya juga memberikan ucapan selamat kepada Eks Iman Besar Front Pembela Islam (FPI) atas kebebasannya

Baidowi juga mengatakan status bebas bersyarat yang kini diberikan kepada Rizieq merupakna haknya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani juga mengatakan tidak perlu ada kekhawatiran setelah Rizieq Shihab dinyatakan bebas bersyarat.

"PPP yakin kekhawatiran terhadap pembebasan bersyarat HRS tersebut tidak berdasar. Beliau sebagai ulama intelektual tentu memahami betul hal-hal yang melekat pada aturan pembebasan bersyarat tersebut," kata Arsul.

Arsul meyakini setelah bebas, Rizieq Shihab akan memberikan kontribusi positif kepada negara.

Jika nanti Rizieq Shihab kembali mengkritisi pemerintah, menurut Arsul, tidak perlu dianggap sebagai hal yang membahayakan.

Baca Juga: Dulu Habib Rizieq Pilih Sisi Prabowo Dibanding Jokowi, Polarisasi Kuat, Gimana Pilpres 2024?

"Tentu ada kritik dan masukan, tapi ini kan konsekuensi sebagai negara demokrasi. Jangan selalu kritik tersebut dianggap sebagai momok perpecahan," kata Arsul.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: