Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Habib Rizieq Ajak Revolusi Akhlak, Eh Langsung Ditanggapi Tokoh PBNU, Menohok!

Habib Rizieq Ajak Revolusi Akhlak, Eh Langsung Ditanggapi Tokoh PBNU, Menohok! Kredit Foto: Antara/Fauzan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Belum memasuki satu bulan sejak kebebasannya, Eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab menegaskan tidak akan mengkhianati para simpatisannya. Dirinya bahkan menggaungkan revolusi akhlak.

Sontak hal tersebut mengundang perdebatan dan berbagai tanggapan baik dari kalangan publik maupun tokoh ternama di Indonesia seperti Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan K.H Ahmad Fahrur Rozi alias Gus Fahrur.

Baca Juga: "Tukang Caci Maki Teriak Revolusi Akhlak", Jalan Pikiran Habib Rizieq Dicap Diluar Nalar, Waluh!

Gus Fahrur menuturkan semua umat memiliki kewajiban untuk memperbaiki akhlak manusia, sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW yakni dengan dakwah yang santun.

"Ya, kita (Umat) semua bersama punya kewajiban memperbaiki akhlak manusia sesuai misi ajaran Rasulullah SAW. Tentu dengan cara beliau Rasul berdakwah yang santun, sejuk dan menjadi rahmat bagi alam semesta. Mengajak kebaikan harus dengan yang cara baik," ujar Gus Fahrur kepada Suara.com, Jumat (22/7/2022).

Gus Fahrur menilai seorang ulama yang mengajak umat dalam dakwahnya merupakan hal yang mulia. Namun kata dia, dalam dakwah harus disampaikan dengan yang cara baik.

"Sesungguhnya posisi ulama yang mengajak ummat pada dakwah itu sungguh mulia," tutur Gus Fahrur.

Lebih lanjut, Gus Fahrur, menegaskan dakwah juga harus disampaikan dengan kasih sayang.

Terlebih kata dia, mengajak umat bukan dilakukan dengan cara yang mengejek ataupun mencela, namun dengan cara merangkul dan menyayangi.

Baca Juga: "Habib Rizieq Mau Menemui dan Akan Bicara dari Hati ke Hati dengan Jokowi"

"Namun ajakan berdakwah ini mesti disampaikan dengan cara kasih sayang. Dakwah itu mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, menyayangi bukan menyaingi, mendidik bukan membidik, membina bukan menghina, mencari solusi bukan mencari simpati, membela bukan mencela," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: