Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

19 Produk Unggulan Indonesia Optimis Bersaing di Good Design Award Jepang, Kemendag Optimis

19 Produk Unggulan Indonesia Optimis Bersaing di Good Design Award Jepang, Kemendag Optimis Kredit Foto: Martyasari Rizky
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 19 produk unggulan Indonesia yang meraih predikat Best Design dan Good Design pada ajang Good Design Indonesia (GDI) 2022 siap dikirim untuk bersaing dalam penjurian tahap kedua ajang Good Design Award (GDA) ke-66 di Jepang. Penjurian tersebut akan digelar di Aichi, Nagoya, Jepang pada 2–4 Agustus 2022, diikuti sekitar 5.000 produk dari seluruh dunia dan melibatkan 60 juri.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimis produk-produk GDI 2022 akan menjadi pesaing yang kompetitif untuk menguasai pasar global.

"Pengiriman produk-produk unggulan Indonesia untuk mengikuti penjurian Good Design Award di Jepang merupakan upaya pemerintah dalam mendukung promosi dan perluasan akses pasar produk Indonesia ke mancanegara. Kami optimis produk Indonesia mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara lain dan menguasai pasar global," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/7/2022).

Baca Juga: Produk Lokal Jadi Tren, Penjualan Mesin Pemotong Rumput Honda Meroket!

Sebanyak 19 produk Indonesia yang dikirim untuk mengikuti GDA di Jepang terdiri atas 10 produk peraih predikat Best Design dan 9 produk peraih predikat Good Design. Produk-produk yang terpilih untuk dikirim ke GDA ini didasarkan pada perolehan nilai tertinggi dari hasil penjurian GDI yang telah dilaksanakan pada 15–17 Juni 2022. Dari 19 produk tersebut, sebanyak 13 produk merupakan produk hasil usaha kecil dan menengah (UKM).

Sepuluh produk berpredikat Best Design adalah Bata Interlock Reka Brick (Bata Lego Madura), PeduliLindungi (Kemenkes), Dark Chocolate Bar Ransiki West Papua (Pipiltin), Kain Daur Ulang (Daur Langkah Bersama), Bobocabin (Bobobox Mitra Indonesia), Kata (Bana Andaru Nusantara), Menuju Tubaba (Nusa Artha Estetika), Recycled Weaving Panel (BYO Living), serta Natabata dan Ngekos (Andy Rahman Architect).

Pada keikutsertaan tahun lalu, enam produk Indonesia yang diikutsertakan dalam GDA keluar sebagai peraih predikat desain terbaik yang mendapatkan G-Mark bersama para pemenang lain dari seluruh dunia. G-Mark merupakan penghargaan desain internasional yang diberikan kepada produk-produk terbaik dari ajang GDA ini.

"Kemampuan produk-produk Indonesia untuk bersaing di tingkat global telah teruji di ajang GDA tahun lalu. Di tahun ini pun, kami harap produk-produk Indonesia juga membawa hasil yang membanggakan," ungkap Didi.

Baca Juga: Sampai Juni, Ekspor Kota Tangerang Capai US$ 1,9 Miliar

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag Miftah Farid menyampaikan, Kemendag akan memfokuskan promosi produk-produk pemenang Best Design dan Good Design 2022 tidak hanya melalui GDA di Jepang saja, tetapi juga melalui berbagai pameran di dalam dan luar negeri lewat bantuan 46 kantor perwakilan perdagangan Indonesia di sejumlah negara mitra dagang.

"GDI menjadi pintu gerbang bagi pelaku usaha menuju pasar global. Keberadaan GDI merefleksikan komitmen Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag dalam mendampingi pelaku usaha tidak hanya dari sisi peningkatan daya saing produk namun juga promosi di dalam dan luar negeri untuk mengakses pasar yang lebih luas," ujar Miftah.

GDI merupakan ajang penghargaan tahunan bagi produk Indonesia dengan desain yang baik serta produksi yang berkelanjutan, sehingga menghasilkan produk dengan nilai tambah tinggi dan kompetitif di pasar ekspor. GDI telah dilaksanakan sejak 2017 dan telah memiliki kerja sama dengan Good Design Award di Jepang. Kerja sama ini membuka jalan bagi para pemenang GDI untuk secara otomatis mendapatkan hak mengikuti penjurian GDA tahap akhir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: