Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rizieq Shihab Dituding Provokatif, Novel Bamukmin Pasang Badan: Yang Ngomong Liberal

Rizieq Shihab Dituding Provokatif, Novel Bamukmin Pasang Badan: Yang Ngomong Liberal Kredit Foto: IST
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Rumah Politik, Fernando Emas menyebut eks-pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sudah provokatif padahal baru dinyatakan bebas bersyarat pada Rabu (20/7/2022) lalu.

Ia menyebut soal pernyataan Rizieq terkait negara Indonesia sedang dipenuhi dengan darurat kebohongan dan darurat kezaliman.

"Ya, itu kalimat provokatif," ujar Fernando.

Menanggapi hal ini, Plt Wakil Ketua Umum PA 212 Novel Bamukmin mengatakan Fernando mencerminkan maling teriak maling karna apa yg disampaikan lebih profokatif.

Baca Juga: Habib Rizieq Dukung Parpol yang Mau Lawan PDIP, Pengamat Singgung Darurat Kebohongan: Tidak Mungkin Ngomongin Suriah

"Karena rezim ini juga saya melihatnya diduga kuat memang rezim profokatif sehingga Fernando lebih dari gurunya, karena guru kencing berdiri murid kencing berlari," katanya saat dihubungi Warta Ekonomi, Minggu (24/7/2022).

Ia melanjutkan perbuatan provokatif itu jelas membuat gaduh dan yang gaduh jelas tidak berjalan di relnya. Novel menegaskan, jelas kegaduhan negeri ini memang jauh dari konstitusi yang ada dan sudah menyimpang dari konstitusi, maka akan jauh dari nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.

"Bagaimana kita melihat rezim ini telah sangat fatal ingin mengganti Pancasila lewat RUU HIP dan BPIP bahkan TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang kalangan komunisme, marxisme, leninimisme ingin mereka cabut, ini provokatif, sangat berbahaya karena bersembunyi di balik konstitusi dan kekuasaan," jelasnya.

Ia menuturkan HRS justru menjaga nilai-nilai konstitusi dengan cara berakhlak. Adapun kebohongan dan kezaliman serta ketidakadilan jelas jauh dari Pancasila dan UUD 1945. Ia sendiri menyebut pengamat politik seperti Fernando adalah pengamat politik liberalisme.

"Atau mungkin diduga juga komunisme karena hanya berpandangan dengan logika liar belaka," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: