Rusia: Lebih dari 90 Orang dari Angkatan Bersenjata Ukraina Lakukan Kejahatan Kemanusiaan
Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Kremlin/Aleksey Nikolskyi
Kepala komite investigasi Rusia mengatakan Moskow telah mendakwa 92 anggota angkatan bersenjata Ukraina dengan kejahatan terhadap kemanusiaan dan mengusulkan pengadilan internasional yang didukung oleh negara-negara termasuk Bolivia, Iran dan Suriah.
Rossiiskaya Gazeta media pemerintah pada Senin (25/7/2022) mengutip kepala komite Alexander Bastrykin yang menuduh "lebih dari 220 orang, termasuk perwakilan dari komando tinggi Angkatan Bersenjata Ukraina, serta komandan unit militer yang menembaki penduduk sipil."
Baca Juga: Zelenskiy: Bangsa Ukraina Ogah Tunduk, Bahkan Jika Rusia Harapkan Kekalahan
"Orang-orang Ukraina terlibat dalam kejahatan terhadap perdamaian dan keamanan kemanusiaan, yang tidak memiliki undang-undang pembatasan," katanya, seperti laman Reuters.
Bastrykin, yang komitenya menyelidiki kejahatan besar, mengatakan 92 komandan dan bawahannya telah didakwa, dan 96 orang, termasuk 51 komandan angkatan bersenjata, dinyatakan buron.
Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi tuduhan komite tersebut. Pihak berwenang Ukraina tidak segera tersedia untuk dimintai komentar.
Amerika Serikat dan lebih dari 40 negara lain sepakat awal bulan ini untuk mengoordinasikan penyelidikan atas dugaan kejahatan perang di Ukraina.
Sejak meluncurkan apa yang disebutnya operasi militer khusus pada bulan Februari, pasukan Rusia telah membom kota-kota Ukraina menjadi reruntuhan dan meninggalkan mayat di jalan-jalan kota dan desa yang mereka tempati. Ukraina mengatakan puluhan ribu warga sipil telah tewas. Moskow menyangkal bertanggung jawab.
Ada juga beberapa laporan tentang orang Ukraina yang menganiaya tahanan Rusia, meskipun sebagian besar tuduhan yang didokumentasikan oleh badan-badan seperti PBB adalah dugaan kekejaman yang dilakukan oleh penjajah Rusia dan proksi mereka.
Bastrykin ditanya tentang penyelidikan komitenya terhadap tindakan pasukan keamanan Ukraina di republik rakyat Donetsk dan Luhansk yang dideklarasikan sendiri, wilayah separatis, yang didukung Moskow di timur industri Ukraina, dan apakah penyelidikan dapat dilakukan di bawah naungan PBB.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto