Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lomba Maraton Jabar Berdampak Positif pada Ekonomi Lokal

Lomba Maraton Jabar Berdampak Positif pada Ekonomi Lokal Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Animo positif yang besar dari masyarakat terlihat sejak pendaftaran dengan partisipasi total sekitar 18.000 pelari yang tersebar dari Sabang hingga Merauke pada ajang Pocari Sweat Run Indonesia 2022.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Emil) mendukung penuh event olahraga tersebut. Menurutnya, event olahraga seperti itu berdampak baik bagi perekonomian di Provinsi Jabar. Apalagi, kegiatan skala offline pada tahun ini makin banyak dari tahun lalu.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikan, DKP Jabar Rehabilitasi Tambak 7.000 m2

"Poinnya selalu ada relasi positif antara kegiatan seperti ini dengan ekonomi lokal. Saya berharap makin banyak penyelenggaraan yang serupa sehingga hal-hal yang sifatnya outdoor dibungkus dengan pariwisata olahraga menurut saya akan menjadi ciri khas Indonesia di masa mendatang," ungkap Emil kepada wartawan di Bandung, Minggu (24/7/2022).

Adapun jumlah peserta lari tahun ini mencapai 18.000 ribu peserta. Rinciannya, 5.000 peserta dari 167 kota berlari secara offline di Kota Bandung, dan 13.601 peserta dari 311 kota di Indonesia lari secara virtual.

"Alhamdulillah banyak kebahagiaan dalam kegiatan ini, semoga bisa berumur panjang dan terus bisa lebih sukses lagi," ujarnya.

Turut berpartisipasi dalam event tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Wali Kota Bogor Bima Arya, Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan, Agus Prayogo, dan Najwa Shihab.

Adapun Najwa Shihab begitu antusias mengikuti event tersebut. Ia pun menuturkan salah satu perbedaan penyelenggaraan event tersebut pada tahun ini dengan tahun lalu, yakni jumlah peserta offline yang makin banyak.

"Euforianya beda. Ini seru dan ramai banget, fun. Ditambah katanya kemarin 80 persen cuaca di sini bakal hujan, tapi alhamdulillah cerah tapi enggak terlalu panas," ungkapnya.

"Kita perhatikan semua sampah yang tadi karena pasti ada yang minum dan lain-lain, itu bisa di-recycle. Jadi kita pisahkan mana sampah organik dan anorganik. Jadi, kita fun, tapi melakukan hal kecil yang dampaknya besar," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: