Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikan, DKP Jabar Rehabilitasi Tambak 7.000 m2

Tingkatkan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikan, DKP Jabar Rehabilitasi Tambak 7.000 m2 Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat (DKP Jabar) merehabilitasi tambak seluar 7.000 M2 untuk meningkatnya produksi dan produktivitas, serta nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan.

Kepala DKP Jabar Hermansyah mengatakan rehabilitasi tambak tersebut merupakan bagian dari upaya dukungan pencapaian salah satu sasaran DKP Jabar.

Baca Juga: Siswa SMK Jabar Langganan Raih Emas di Ajang LKS Nasional, Ini Rahasianya...

"Pada gilirannya, turut mendukung pula terhadap capaian sasaran Gubernur, yaitu Jawa Barat sebagai daerah pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan yang mandiri," kata Hermansyah kepada wartawan saat peletakan batu pertama pekerjaan Rehabilitasi Tambak di UPTD Perikanan Air Payau dan Laut Wilayah Utara (PAPLWU) di Desa Pusakajaya Utara Kecamatan Cilebar Kabupaten Karawang, Rabu (20/7/2022)

Hadir pada acara tersebut, Kepala UTPD PAPLWU, Abdul Aziz dan para Kepala Bidang dan Kepala UPTD lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat.

Hermansyah menjelaskan hal ini sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing, melalui peningkatan kontribusi ekonomi sektor kelautan dan perikanan terhadap perekonomian nasional.

"Pada tataran praktis, rehabilitas tambak ini adalah suatu penerapan atau aplikasi teknologi di bidang budidaya perikanan air payau dan laut, yang dapat dijadikan suatu percontohan di wilayah Provinsi Jawa Barat, dalam mengelola sumber daya perikanan secara optimal," jelasnya

Menurutnya, perbedaan dari desain tambak ini dibandingkan dengan tambak lainnya adalah konstruksinya yang menggunakan beton. Sementara tambak pada umumnya hanya kolam petakan tanah biasa, ataupun kolam yang dilapis oleh plastik. Dengan konstruksi ini, terdapat keunggulan yang dapat diraih.

"Antara lain, pekerjaan persiapan dan pemanenan lebih mudah, lebih optimal dalam mengelola kualitas air, kepadatan tebar benih dapat lebih tinggi, dan dapat mencapai Tiga siklus tanam dalam Satu tahun," ungkapnya

Kombinasi ini diharapkan, akan memberikan hasil panenan yang relatif lebih baik daripada konstruksi tambak biasa. Dengan adanya keunggulan dari penerapan teknologi budidaya Perikanan yang lebih baik. "Semoga dapat berkontribusi pula pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang disetorkan ke Kas Daerah," imbuhnya

Rehabilitasi tambak yang dikerjakan ini adalah suatu pekerjaan konstruksi fisik yang meliputi area seluas ±7.000 m2. Nantinya, akan terdiri dari Sembilan petakan tambak, berikut kelengkapan pendukungnya berupa saluran masuk dan buang, sumur air, dan kelistrikan.

Baca Juga: Wah Anggotanya Arogan Sama Keluarga Brigadir J? Polri Gak Tinggal Diam, Langsung Janji Bakal Usut!

"Adapun urutan pekerjaan adalah pengurugan tanah, pemadatan tanah,
pembuatan kolam atau petakan tambak dari beton, pembuatan instalasi pendukung yaitu saluran masuk dan buang, sumur bor, dan kelistrikan, serta finishing," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: