Berbalik, HIMARS Ukraina Makin Perkasa, 50 Gudang Amunisi Rusia Rata dengan Tanah
Ukraina mengatakan pada hari Senin (25/7/2022) bahwa pasukannya telah menggunakan sistem roket HIMARS yang dipasok Amerika Serikat untuk menghancurkan 50 gudang amunisi Rusia sejak menerima senjata bulan lalu.
Dalam komentar di televisi nasional, Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov menggarisbawahi dampak yang berkembang dari Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) ketika Ukraina mencoba untuk mengusir invasi Rusia.
Baca Juga: Rusia Girang, Gudang Amunisi Sistem Roket HIMARS Ukraina Sukses Dihancurkan
"Ini memotong rantai logistik (Rusia) mereka dan menghilangkan kemampuan mereka untuk melakukan pertempuran aktif dan melindungi angkatan bersenjata kami dengan penembakan berat," kata Reznikov, dilansir Reuters.
Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi pernyataan Reznikov. Rusia tidak segera berkomentar.
Reznikov mengatakan kru artileri Ukraina telah melakukan serangan "tepat" di beberapa jembatan. Dia tidak memberikan rincian tetapi tampaknya mengacu pada tiga penyeberangan sungai di wilayah Kherson yang diduduki Rusia yang menurut otoritas pendudukan setempat diserang oleh HIMARS selama seminggu terakhir.
Reznikov juga mengatakan Ukraina telah menerima tiga kendaraan tempur lapis baja antipesawat Gepard, yang pertama dari 15 yang diharapkan, dan bahwa Kyiv mengharapkan untuk menerima pengiriman beberapa lusin tank Leopard.
Rusia mengatakan telah menghancurkan beberapa sistem HIMARS meskipun Ukraina telah membantahnya. Dalam laporan terbaru tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Senin bahwa pasukannya telah menghancurkan gudang amunisi untuk sistem HIMARS di wilayah Khmelnytskyi di Ukraina barat.
Para pejabat Ukraina telah berulang kali mengatakan bahwa pasokan senjata Barat sangat penting bagi upaya militer Ukraina, dan menggarisbawahi pentingnya HIMARS karena supremasi artileri Rusia dalam hal jumlah dan amunisi.
HIMARS memiliki jangkauan yang lebih jauh dan lebih tepat daripada artileri era Soviet yang dimiliki Ukraina di gudang senjatanya.
Rusia telah mengkritik Amerika Serikat khususnya karena menyediakan Ukraina dengan instruktur untuk membantu pasukan Ukraina menggunakan HIMARS.
Rusia, yang menginvasi Ukraina pada 24 Februari, telah merebut sebagian wilayah di selatan Ukraina dan menggunakan supremasi artilerinya di timur untuk meraih keuntungan teritorial secara bertahap.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: