Bukan Cuma ke Swasta, Pemerintah Prancis Juga Tegur Menteri-menteri Agar Beri Contoh
Pemerintah Prancis menggemakan penghematan energi kepada para menteri di pemerintahan dan juga swasta. Macetnya suplai energi dari Rusia di Benua Eropa menjadi salah satu penyebabnya.
Dalam surat edaran yang dikirim pada Senin (26/7/2022), Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne menerbitkan instruksi untuk melakukan upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal “ketenangan energi” di pemerintahan Prancis. Langkah yang tercantum dalam surat edaran itu antara lain melengkapi bangunan dengan termostat, membatasi AC hanya jika suhu interior melebihi 26 derajat celcius, dan pemanas ruang digunakan hanya jika suhu di bawah 19 derajat celcius.
Baca Juga: Prancis Perintahkan Toko-toko Ber-AC buat Menutup Pintu-pintu, Membandel Denda Rp11,5 Juta
Selain itu peralatan atau perangkat listrik diminta tak dibiarkan dalam keadaan siaga, padamkan lampu jika tidak diperlukan, dan menggunakan carpooling atau sepeda dalam bekerja.
“Langkah-langkah ini diperlukan, tidak hanya untuk meningkatkan ketenangan energi kita, tetapi juga untuk memberi contoh dan penerimaan upaya yang diperlukan masyarakat secara keseluruhan,” kata Elisabeth Borne dalam surat edarannya, dikutip Anadolu Agency.
Secara terpisah, pemerintah Prancis juga berupaya mengurangi konsumsi energi sebesar 10 persen selama dua tahun. Menteri Energi Prancis Agnes Pannier-Runacher telah mengumumkan pedoman serupa yang melarang iklan iluminasi antara pukul 01:00 dan 06:00 di mana pun, kecuali stasiun kereta api dan bandara.
Majelis Nasional Prancis juga mengadopsi langkah-langkah penghematan energi darurat untuk jangka waktu hingga lima tahun.
Langkah-langkah ini mencakup pengalihan gas dari pembangkit listrik yang menghasilkan listrik ke jaringan pemanas untuk rumah tangga, dan bisnis, pembangunan terminal gas alam cair terapung sementara di pelabuhan Le Havre, dan pembukaan kembali sementara pembangkit listrik tenaga batu bara di Saint-Avold (Moselle) yang ditutup pada Maret 2022.
Pada Senin lalu, perusahaan energi milik pemerintah Rusia, Gazprom, mengumumkan bahwa mereka akan memangkas pasokan gas alam lewat pipa Nord Stream hingga 20 persen dari kapasitas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto